BERITA KESEHATAN Uncategorized

Macam-Macam Batuk, Agar Tidak Salah Mengobati

Macam-Macam Batuk

VipPelangiLounge – Ada berbagai Macam-Macam Batuk yang di sebabkan oleh macam-macam penyebab. Selain batuk kering dan berdahak, jenis batuk juga di bedakan dari lama kejadiannya. Ini membedakannya menjadi kronis dan akut.

Anda tentu pernah mengalami batuk. Bukan hanya karena penyakit, batuk juga merupakan respons alami tubuh saat Anda benda asing yang masuk ke paru-paru. Nah, batuk juga ada banyak jenis.

Selain berdahak dan kering yang jadi paling umum, ada macam-macam batuk lain yang bisa memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda. Memahami batuk yang Anda alami sangat berguna untuk menentukan pengobatan yang tepat.

Jenis batuk dan cirinya

Sebenarnya, ada berbagai jenis batuk yang bisa di bedakan dari berbagai sisi. Melansir dari jurnal Pulmonary Pharmacology and Therapeutic, batuk bisa di bedakan berdasarkan tingkat keparahannya, penyebabnya, ciri yang muncul, hingga lama terjadinya.

Namun, secara umum, berikut adalah macam-macam batuk yang mungkin terjadi:

1. Batuk berdahak

Sesuai namanya, batuk berdahak di tandai dengan munculnya dahak atau lendir saat batuk. Biasanya ini terjadi karena tubuh memproduksi lebih banyak lendir.

Meningkatnya produksi lendir ini dapat terjadi akibat adanya infeksi virus ataupun bakteri yang menyerang paru-paru. Saat mengalami batuk berdahak, Anda mungkin mendapati warna dahak yang berbeda-beda.

Warna dahak ini bisa menjadi acuan bagi Anda seberapa serius batuk yang di alami.

Penyebab utama batuk berdahak, antara lain:

  • Flu 
  • Pneumonia
  • PPOK
  • Asma

Untuk mengatasi jenis batuk berdahak, tujuan utamanya adalah mengeluarkan dahak yang berada di saluran pernapasan supaya Anda bisa bernapas lebih lega. Selain itu, mengeluarkan dahak juga membantu tubuh untuk mengeluarkan iritan yang menyebabkan batuk.

Beberapa cara alami mengatasi batuk, seperti minum air yang banyak, makan makanan yang di anjurkan untuk batuk, seperti sup ayam dan madu, atau menghirup minyak alami dapat membantu mengencerkan dahak.

Selain itu, beberapa golongan obat batuk pengencer dahak, seperti ekspektoran juga dapat Anda beli secara bebas di apotek untuk mengatasinya.

2. Batuk kering

Batuk kering adalah jenis batuk yang cirinya tidak menghasilkan dahak. 

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan batuk kering, mulai dari alergi hingga infeksi virus tertentu. Batuk kering juga menjadi salah satu ciri pembeda batuk Covid-19 dengan batuk akibat flu biasa.

Tak hanya Covid-19, batuk kering juga dapat muncul karena masalah asam lambung. Anda akan merasakan tenggorokan gatal dan kering, tapi tidak ada dahak yang bisa di keluarkan.

Dalam beberapa kasus, batuk kering bisa saja muncul karena penyebab yang tidak jelas. Batuk kering juga kadang memburuk di malam hari. Batuk di malam hari ini bisa memengaruhi kualitas tidur Anda.

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi batuk kering, antara lain:

  • Konsumsi obat batuk kering golongan antitusif (supresan), seperti dextromethorphan
  • Makan permen pelega tenggorokan (lozenges)
  • Konsumsi obat batuk alami, seperti madu, lemon, dan jahe

3. Batuk rejan

Batuk rejan adalah batuk yang di sebabkan oleh bakteri pertussis. Jenis batuk ini juga di sebut sebagai batuk seratus hari.

Ciri batuk rejan adalah munculnya serangan batuk yang terja di tanpa bisa di kendalikan. Batuk ini sering kali membuat penderitanya kelelahan, nyeri dada, bahkan hingga muntah. Meski orang dewasa juga bisa mengalaminya, bayi lebih rentan mengalami batuk rejan.

Untuk mencegah pertusis, anak di atas 2 tahun dan orang dewasa perlu mendapatkan vaksin. Vaksin yang dapat mencegah pertusis adalah vaksin DPT.

Batuk rejan di sebabkan oleh bakteri. Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan Anda antibiotik. Mengingat penyakit ini sangat menular, Anda sebaiknya beristirahat di rumah dan mengisolasi diri.

Untuk membantu mengatasi episode batuk yang terjadi, Anda bisa melakukan teknik batuk efektif agar tidak terlalu lelah saat batuk,

4. Batuk croup

Batuk croup merupakan jenis batuk yang umum menyerang anak balita. Ciri khas dari batuk croup adalah suara batuk yang seperti menggonggong.

Batuk croup disebabkan oleh infeksi virus. Virus ini kemudian menginfeksi saluran pernapasan atas. Akibatnya, saluran napas terititasi dan menyempit.

Padahal, balita memiliki saluran pernapasan yang masih sempit. Itu sebabnya, ketika terjadi penyempitan saluran napas akibat batuk croup, sang anak semakin sulit untuk bernapas.

Batuk croup merupakan kondisi yang cukup mengkhawatirkan bagi anak ataupun orang tua. Anak bisa mengalami sulit bernapas, suara batuk yang melengking saat inhalasi, ataupun napas yang sangat cepat.

Dalam kasus yang berat, anak mungkin bisa sampai pucat atau kebiruan akibat kekurangan oksigen.

Konsultasikan ke dokter jika anak Anda mengalami batuk croup. Dokter akan membantu memberikan pengobatan yang tepat.

Sembari menjalani anjuran dokter, beberapa cara lain yang bisa membantu mengatasi batuk croup pada anak adalah menjaga kelembapan udara, seperti terapi uap air hangat atau memasang humidifier.

5. Batuk berdarah

Batuk berdarah adalah jenis batuk yang di sertai dahak bercampur darah. Kondisi ini di sebut dengan hemoptisis.

Darah ini dapat muncul dari saluran pernapasan yang terluka akibat infeksi bakteri atau virus tertentu. Batuk kronis yang terjadi terus-menerus juga dapat menyebabkan luka dan mengakibatkan batuk berdarah.

TBC adalah salah satu penyakit yang umum menyebabkan batuk berdarah. Selain itu, bronkitis kronis (PPOK), juga punya gejala berupa batuk di sertai darah. 

Segeralah ke dokter jika mengalami batuk berdarah, terutama jika ini terjadi cukup sering.

Apabila batuk berdarah juga di sertai keluarnya makanan, segeralah ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Hal ini menandakan adanya masalah pada saluran pencernaan Anda.

6. Post-nasal drip

Laman American Academy of Otolaryngology–Head and Neck Surgery Foundation menyebutkan, normalnya tubuh manusia (hidung dan tenggorokan) memang memproduksi lendir terus-menerus. Tujuannya, untuk membersihkan rongga hidung dan menjaga kelembapan. Jadi, kita dapat terhindar dari risiko infeksi atau iritasi.

Nah, lendir ini akan tertelan secara tidak sadar. Pada beberapa waktu, Anda mungkin akan merasakan dahak terkumpul di tenggorokan atau mengalir di belakang hidung. Inilah yang disebut dengan post-nasal drip.

Beberapa gejala post-nasal drip, antara lain:

  • Dahak di tenggorokan
  • Sering menelan
  • Sering berdeham
  • Suara serak
  • Tenggorokan terasa mengganjal

Meski normal, ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan post-nasal drip, seperti infeksi bakteri, alergi, atau masalah asam lambung.

Macam-macam batuk berdasarkan lama terjadinya

Selain pembagian seperti di atas, macam-macam batuk juga dapat dipisahkan dari lamanya batuk terjadi. 

Berdasarkan durasi batuk yang dialami, terdapat 3 jenis batuk, yakni:

  • Batuk akut

Batuk akut biasanya berlangsung selama sekitar 3 minggu. Jenis batuk yang terjadi bisa berupa batuk kering ataupun berdahak. Penyebab batuk akut, antara lain flu, sinusitis, pneumonia, dan bronkitis.

  • Batuk sub-akut

Batuk sub-akut biasanya berlangsung antara 3-8 minggu. Hal paling umum yang menyebabkan batuk sub-akut ini adalah konsisi pasca-infeksi, seperti yang terjadi pada pasien long covid.

Jadi, penyakit utamanya sudah sembuh, tapi gejala sisa (dalam hal ini batuk), masih ada sampai beberapa waktu. Asma juga menjadi salah satu penyebab batuk sub-akut.

  • Batuk kronis

Batuk kronis adalah batuk yang terjadi terus-menerus selama lebih dari 8 minggu. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh kebiasaan merokok. Selain itu, beberapa kondisi yang juga menyebabkan batuk tak kunjung sembuh, seperti PPOK, asma, GERD, alergi, atau pengobatan tertentu (seperti obat hipertensi golongan ACE inhibitors).

Masing-masing jenis batuk membutuhkan penanganan yang berbeda pula. Ini karena macam-macam batuk, macam-macam pula penyebabnya.

Batuk merupakan gejala yang muncul karena kondisi tertentu. Itu sebabnya, dokter akan memberi pengobatan berdasarkan alasan yang mendasari.

Batuk yang muncul karena pengobatan tertentu dapat diatasi dengan mengganti obat yang digunakan. Tentunya, ini dilakukan atas persetujuan dokter.

Sementara itu, batuk akibat infeksi bakteri membutuhkan antibiotik untuk menghilangkan batuk. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar mengetahui penyebab utamanya.

Sumber : SehatQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *