5 Keunikan Perayaan Cap Go Meh di Singkawang
BERITA UNIK

5 Keunikan Perayaan Cap Go Meh di Singkawang

Inilah 5 Keunikan Perayaan Cap Go Meh di Singkawang,yuk simak pembahasan di bawah ini!

BandarQLounge-Kota Singkawang yang terletak di Kalimantan Barat, di juluki kota seribu kelenteng karena begitu banyaknya bangunan kelenteng di kota ini. Letaknya yang tidak jauh dari Pontianak membuat kota ini sebagai bagian dari rangkaian perjalanan wisata untuk turis setelah mengunjungi kota Pontianak.

Salah satu upacara keagamaan sekaligus festival kebudayaan yang terkenal di kota Singkawang adalah perayaan Cap Go Meh yang dilakukan di hari ke 15 setelah hari raya Imlek, yang di hitung sesuai penanggalan kalender Tionghoa.

“Cap Go” dalam dialek Hokkian artinya lima belas, sedangkan “Meh” artinya malam.  Kota Singkawang merayakan Cap Go Meh dengan meriah sehingga menarik wisatawan lokal dan mancanegara untuk berbondong-bondong menyaksikan perayaan tersebut.

Perayaan Cap Go Meh di kota Singkawang menjadi spesial dengan hadirnya Tatung yaitu orang-orang yang di percayai sebagai pilihan dewa. Selain terkenal akan atraksi Tatungnya, perayaan Cap Go Meh di kota ini masih menyimpan keunikan lainnya. Apa saja? Simak penjelasannya sampai selesai.

1. Aktivitas bersih-bersih dan ritual tolak bala sebelum perayaan Cap Go Meh

5 Keunikan Perayaan Cap Go Meh di Singkawang

Satu hari sebelum Cap Go Meh, yaitu hari ke 14 setelah hari raya Imlek, di adakan ritual tolak bala atau sering disebut ritual cuci jalan di kota Singkawang.

Asal mula ritual tolak bala ini di mulai saat perantau dari Tiongkok Selatan yang bermukim di daerah Monterado, Kalimantan Barat, terkena wabah penyakit. Di karenakan waktu itu tidak ada tenaga medis, masyarakat etnis Tionghoa di daerah tersebut berobat kepada dukun. Dukun tersebut menggunakan ritual tolak bala yang dalam bahasa Khek atau Hakka disebut Ta Ciau, untuk mengobati penyakit. Ritual tolak bala ini kemudian dijadikan tradisi yang dipadukan dengan hari raya Imlek.

Selain melakukan ritual tolak bala, masyarakat di kota Singkawang juga melakukan aktivitas bersih-bersih. Konon makna di balik aktivitas bersih-bersih ini adalah untuk melindungi masyarakat dari bahaya sekaligus mendatangkan rezeki dan kemakmuran.

2. Lampion dan barongsai adalah atribut wajib di perayaan Cap Go Meh di Singkawang

5 Keunikan Perayaan Cap Go Meh di Singkawang

Menjelang hari raya Imlek, kota Singkawang sudah mulai dihiasi dengan lampion di ruas jalan seperti di jalan Sejahtera, jalan Niaga, dan jalan P Diponegoro. Lampion-lampion ini terlihat lebih cantik di malam hari.

3. Sejarah Tatung

5 Keunikan Perayaan Cap Go Meh di Singkawang,Tidak semua orang dapat menjadi Tatung. Masyarakat di kota Singkawang mempercayai bahwa mereka yang menjadi Tatung karena sudah di pilih. Masyarakat juga mempercayai bahwa roh yang masuk ke dalam tubuh adalah roh baik yang kemudian dapat membantu untuk melindungi manusia dan menyembuhkan orang sakit.PokerOnline

Konon, sebelum menjadi Tatung, orang- orang ini di wajibkan untuk puasa selama 3 hari. Kemudian akan ada pendeta yang melakukan upacara pemanggilan roh-roh untuk masuk ke dalam tubuh Tatung. Roh-roh baik yang masuk ke dalam tubuh di percayai merupakan tokoh-tokoh penting di dalam legenda Tionghoa, misalnya seperti jenderal dan hakim.

4. Atraksi Tatung adalah puncak acara Cap Go Meh

Selama atraksi Tatung ini, penonton dapat melihat Tatung berjalan beriringan sambil mengenakan kostum raja, jenderal, dsb. Beberapa dari Tatung duduk di tandu.

Penonton dapat menyaksikan bagaimana Tatung menusukkan jarum ke dalam tubuh seperti wajah, memakan kaca, dan menggoreskan pisau di leher. Semuanya ini dilakukan dan tanpa mengeluarkan darah. Saat melakukan adegan berbahaya seperti ini, Tatung sedang dalam keadaan kerasukan.

5. Perayaan Cap Go Meh di kota Singkawang mendapat penghargaan “Wonderful of the World 2013 paling WOW” oleh Kemenparekraf

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menganugerahkan penghargaan “Wonderful of the World  2013 paling WOW” kepada kota Singkawang saat acara Markplus Conference di Jakarta tahun 2013. Penghargaan ini di berikan karena keunikan dan akulturasi budaya yang terdapat di dalam perayaan Cap Go Meh di kota Singkawang. Meskipun di kota-kota lain di Indonesia juga merayakan Cap Go Meh, namun kehadiran Tatung hanya ada di kota Singkawang.

Baca Juga : 6 Kuliner Sulawesi Tengah dengan Bahan Dasar Sagu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *