Uncategorized

Sakit Pinggang saat Hamil Muda : Penyebab dan Cara Mengatasi

VIPPELANGILOUNGE – Sakit Pinggang saat Hamil Muda: Penyebab dan Cara Mengatasi Masa kehamilan adalah masa yang menegangkan sekaligus membahagiakan. Pada masa ini, ibu hamil harus menjaga kesehatan diri dan janin.

Sayangnya, kadang kehamilan bisa menantang dengan berbagai risiko. Nah, salah satu masalah yang sering di alami saat hamil muda atau trimester pertama, adalah sakit pinggang.

Sakit pinggang saat hamil muda bisa terjadi pada punggung atas hingga punggung bawah dan pinggang. Bahkan, nyeri bisa menjalar hingga bokong dan kaki.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Simak penjelasan berikut ini.

1. Kapan sakit pinggang ini mulai dan selesai?

Sakit Pinggang saat Hamil Muda: Penyebab dan Cara Mengatasi

Sakit pinggang saat hamil muda terjadi sejak fase awal kehamilan, meski beberapa ibu hamil juga bisa mengalaminya di minggu ke–18 atau awal trimester kedua.

Ibu hamil tentu harus mempersiapkan diri, karena sakit pinggang ini bisa membandel dan memburuk saat trimester kedua, ketiga, bahkan hingga jelang persalinan. Tak jarang sakit pinggang ini tetap bertahan hingga setelah persalinan.

Pertanyaannya, apa penyebab sakit pinggang tersebut? Umumnya, keluhan ini di sebabkan karena faktor biologis dan psikologis, lho.

2. Peningkatan hormon adalah salah satu penyebab sakit pinggang saat hamil muda

Sakit Pinggang saat Hamil Muda: Penyebab dan Cara Mengatasi

Pertama-tama, peningkatan hormon bisa menjadi penyebab sakit pinggang saat hamil muda. Saat hamil, tubuh sudah siap-siap untuk melahirkan. Oleh karena itu, tubuh gencar memproduksi dua hormon utama yang memengaruhi kinerja otot, yaitu progesteron dan relaxin.

Progesteron bertugas melemaskan otot panggul. Hal ini menyebabkan otot punggung bawah di paksa bekerja hingga menegang.

Lalu, relaxin yang selain melonggarkan sendi panggul dan ligamen, juga membuat rahim “nyaman” untuk bersalin. Akibatnya, punggung bawah dan pinggang pun kena dampaknya, yaitu dalam bentuk nyeri dan rasa sakit.

Baca Juga: Mana Posisi Tidur Terbaik untuk Ibu Hamil? Ini Faktanya!

3. Kenaikan berat badan juga bisa memicu sakit pinggang

Sakit Pinggang saat Hamil Muda: Penyebab dan Cara Mengatasi

Kondisi perut yang membesar tentu menambah berat badan ibu hamil. Ini menyebabkan perubahan pada titik berat tubuh. Membuat otot punggung bawah, pinggang, dan sendi-sendi juga bekerja lebih keras.

Umumnya, ibu hamil jadi berisiko mengalami sakit pinggang jika berat badannya naik terlalu banyak. Atau, memang punya risiko mengalami sakit pinggang.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memaparkan kisaran penambahan berat badan ideal berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada ibu hamil.

  • 12–18 kilogram: Jika berat ibu hamil dianggap kurang secara medis pra-kehamilan
  • 11–15 kilogram: Jika berat ibu hamil berada dalam kisaran IMT sedang
  • 7–11 kilogram: Jika berat badan ibu hamil sedikit melebihi rata-rata IMT
  • 5–9 kilogram: Jika berat ibu hamil termasuk dalam kategori IMT tinggi.

4. Perubahan titik berat tubuh juga memperburuk sakit pinggang saat trimester kedua dan ketiga

Sakit Pinggang saat Hamil Muda: Penyebab dan Cara Mengatasi

Sakit pinggang saat hamil muda bisa terjadi juga saat hamil tua. Ketika perut ibu membesar, titik berat pun maju ke depan secara perlahan.

Itulah kenapa ibu hamil suka terlihat membusungkan perutnya. Tulang belakang dan punggung pun di tarik ke belakang untuk menopang punggung bawah serta pinggang dengan tangan.

Masalahnya, postur tersebut tidak di sarankan. Selain itu, saat perut membesar, ibu hamil akan kesulitan untuk duduk, berdiri, bergerak, hingga tidur.

Postur buruk di tambah berdiri atau duduk terlalu lama dan membungkuk, dapat memperparah sensasi sakit di pinggang dan punggung bawah.

Baca Juga: 7 Manfaat Minum Air Kelapa untuk Ibu Hamil dan Janin

5. Diastasis recti, penyebab sakit pinggang menjelang trimester akhir

Sakit Pinggang saat Hamil Muda: Penyebab dan Cara Mengatasi

Perut terdiri dari dua otot paralel atau rektus abdominus, yang mendukung otot inti (core). Otot-otot ini ada di tulang rusuk hingga kemaluan. Nah, saat mencapai trimester akhir, rahim yang mengembang dapat mendorong dan “memisahkan” dua otot tersebut, sehingga di sebut diastasis recti.

Nyatanya, diastasis recti adalah kondisi umum saat kehamilan. Namun, jika tidak di tangani, dapat mengubah tampilan perut setelah persalinan.

Bahkan, diastasis recti dapat mengakibatkan tekanan pada otot punggung bawah dan pinggang. Ini bisa menyebabkan rasa sakit yang intens.

Untuk menangani diastasis recti, ibu hamil sebaiknya tidak melakukan hal-hal ini:

  • Mengangkat benda berat
  • Berguling ke samping saat mau bangun dari tempat tidur
  • Olahraga perut ringan agar otot perut tetap kuat
  • Jangan melakukan sit-up atau gerakan yoga tertentu.

Selain itu, beberapa gerakan yoga dan senam nifas juga dapat membantu ibu hamil menangani diastasis recti. Namun, pastikan untuk konsultasi ke dokter, ya, agar mendapatkan arahan yang tepat.

Jika lebar otot akibat diastasis recti terlalu besar (lebih dari 3 sentimeter), hal tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dokter mungkin dapat menyarankan operasi untuk menjahit dan mengurangi jarak antar otot.
SUMBER BERITA : VIP PELANGI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *