ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA KESEHATAN BERITA UNIK BERITA VIRAL CAPSA SUSUN DOMINOQQ INFO KEMENANGAN POKER SAKONG TIPS & TRICK Uncategorized

Makanan yang Harus Dihindari oleh Pasien Polisitemia Vera

VIP PELANGI – Makanan yang Harus Dihindari oleh Pasien Polisitemia Vera Penyebab penyakit ini masih belum di ketahui dan saat ini belum ada terapi yang berpotensi menyembuhkan selain transplantasi sumsum tulang. Meskipun dokter tidak dapat menyembuhkan penyakit langka dan kronis ini, menghindari mengonsumsi makanan tertentu dapat membantu mengelola gejalanya

Makanan yang Harus Dihindari oleh Pasien Polisitemia Vera

Daging merah

pasien polisitemia vera perlu menghindari terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak tinggi karena dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah dan peradangan. Ini termasuk daging merah dengan lemak.

Saat mengurangi asupan makanan tertentu, penting untuk mempertahankan pola makan bervariasi yang mencakup pasokan nutrisi yang cukup. Misalnya, jika tidak mengonsumsi daging merah yang mengandung protein tinggi, konsumsi sumber protein lainnya seperti tahu, telur, dan produk susu.

Makanan yang tinggi kandungan natrium

Menurut WebMD, makanan yang tinggi kandungan natrium seperti roti, puding instan, salad dressing, sereal instan, makanan kalengan, udang, dan pelengkap makanan seperti selai, saus tomat, saus tartar, mayones, kecap harus di hindari juga oleh pasien polisitemia vera.

Pasien di sarankan untuk mengonsumsi makanan seimbang dan membatasi asupan natrium, karena peningkatan volume darah juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

Makanan-makanan tinggi kandungan natrium membuat tubuh menahan cairan serta memperburuk gejala polisitemia vera.

Gejala yang di alami oleh pasien polisitemia vera yaitu kelelahan, encok, sakit kepala, masalah penglihatan, sensasi terbakar, penurunan berat badan, berkeringat, dan masalah gastrointestinal.

Porsi 100 gram roti mengandung 491 miligram natrium, belum lagi bila di tambahkan dengan selai. Porsi 100 gram selai stroberi mengandung 32 miligram natrium. Membatasi asupan natrium dapat membantu mengelola tekanan darah dengan lebih baik.

Selain itu, karena roti termasuk makanan olahan, hindari mengonsumsinya untuk mengendalikan peradangan. Roti juga mengandung lemak yang dapat meningkatkan kemungkinan pengentalan darah.

Makanan yang Harus Dihindari oleh Pasien Polisitemia Vera

Makanan yang digoreng

menjaga berat badan bisa mengatasi kelebihan produksi sel darah merah. Makanan yang di goreng bisa menambah berat badan karena tubuh akan menyerap lemak dari minyak, sehingga kalorinya akan menjadi lebih tinggi. Makin tinggi asupan kalori, makin tinggi juga risiko mengalami obesitas.

Peningkatan jumlah trombosit dan aktivasi terjadi sebagai bagian dari peradangan kronis pada obesitas. Selain itu, obesitas merupakan faktor risiko tekanan darah tinggi yang berhubungan dengan peningkatan parameter sel darah merah (red blood cell count) seperti kadar hemoglobin dan hematokrit.

Makanan yang di goreng dapat memengaruhi polisitemia dan sebaiknya di hindari untuk mengurangi tingginya produksi sel darah merah. Peningkatan jumlah sel darah merah akibat polisitemia vera dapat menyebabkan pengentalan darah dan pembentukan gumpalan darah. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya stroke, serangan jantung, trombosis vena dalam, Budd-Chiari syndrome, atau emboli paru.

Selain itu, polisitemia vera juga bisa meningkatkan risiko komplikasi dan penyakit lain seperi batu ginjal, radang sendi, tukak lambung, pembesaran limpa, kanker darah lain seperti leukemia myeloid akut, komplikasi pada masa kehamilan dan setelah melahirkan seperti keguguran atau pendarahan.

Makanan tinggi kandungan gula

Ada hubungan yang kuat antara polisitemia dan intoleransi glukosa (Journal of the American Geriatrics Society, 2010). Ada dua alasan hubungan antara polisitemia dan intoleransi glukosa.

Pertama, intoleransi glukosa dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, di sfungsi metabolisme, dan selanjutnya suplai oksigen ke tubuh tidak mencukupi. Polisitemia mungkin berkembang sebagai respon kompensasi.

Kedua, orang dengan polisitemia tampaknya sangat rentan terhadap intoleransi glukosa, hal ini menunjukkan adaptasi yang lebih buruk terhadap hipoksia di bandingkan mereka yang tidak mengidap polisitemia vera.

Oleh karena itu, pasien polisitemia vera harus menghindari makanan yang mengandung gula seperti milk chocolate. Porsi 100 gram milk chocolate mengandung 52 gram gula. Makanan lain yang tinggi kandungan gula di antaranya tebu, madu, agave, permen, buah, produk susu, sirop jagung, brown rice syrup, dan gula kelapa.

Tujuan utama menghindari makanan tersebut adalah untuk mengurangi jumlah sel darah merah, mencegah komplikasi, dan meringankan serangan gejala penyakit.

Laki-laki sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 9 sendok teh atau 36 gram gula tambahan per hari. Untuk perempuan, jumlahnya lebih rendah, yaitu 6 sendok teh 25 gram gula per hari

Makanan yang Harus Dihindari oleh Pasien Polisitemia Vera

Daging ayam dengan kulitnya

menjaga tekanan darah agar selalu normal, mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang serta membatasi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol seperti daging ayam dengan kulitnya merupakan pencegahan terhadap komplikasi polisitemia vera.

Kulit ayam memiliki lebih banyak omega-6 di bandingkan dengan dagingnya, sehingga meningkatkan risiko peradangan pada tubuh.

Kalori pada kulit ayam dan daging ayam tidak jauh berbeda. Akan tetapi, memang lebih banyak kalori pada kulit ayam. Kulit ayam juga bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh karena kandungan lemak jenuhnya.

Polisitemia vera di sebabkan oleh mutasi gen, oleh sebab itu kondisi ini tidak dapat di cegah. Meski demikian, pasien polisitemia vera bisa hidup lebih lama apabila menjalani pengobatan rutin, memeriksakan kondisinya, dan menghindari kelima makanan yang sudah di sebutkan tadi.

Pasien polisitemia vera yang menjalani pengobatan serta patuh terhadap pantangan dapat bertahan hidup hingga beberapa puluh tahun. Jika tidak menjalani pengobatan, d iperkirakan hanya memiliki harapan hidup kurang dari 2 tahun. Namun, perkiraan ini juga di pengaruhi oleh faktor usia dan kesehatan pasien secara keseluruhan

SUMBER BERITA : VIP PELANGI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *