Uncategorized

5 Gangguan Kesehatan Ini Menandakan Penyakit Pernapasan

5 Gangguan Kesehatan Ini Menandakan Penyakit Pernapasan

vippelangilounge – 5 Gangguan Kesehatan Ini Menandakan Penyakit Pernapasan Bagaimana kamu mengetahui bahwa tubuhmu atau seseorang sedang sakit? Singkatnya, tubuhmu atau seseorang dikatakan sedang sakit jika ada gejala pada tubuh tidak berfungsi dengan normal.

Pasalnya, jaringan tubuh membangun organ tubuh yang kemudian membentuk sistem tubuh yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Jika seseorang menderita suatu penyakit maka sistem tubuh tak berfungsi dengan baik dan menimbulkan gejala. Bisa dikatakan, gejala merupakan bukti atau indikasi adanya suatu penyakit. Namun, yang menjadi permasalahan adalah gejala sering kali kurang spesifik sehingga sulit dikategorikan. 

Secara umum, penyakit akan mempengaruhi kesehatan individu secara menyeluruh ataupun pada bagian tubuh tertentu. Begitu pun jika kamu mengalami gangguan pernapasan, secara umum kesehatanmu ikut terganggu. Jelasnya, jika kamu mengalami gangguan kesehatan seperti di bawah ini pastikan ke dokter apakah kamu juga menderita gangguan pernapasan.

1. Walau belum diketahui penyebabnya, berdasarkan penelitian penyakit eksim berkorelasi dengan penyakit asma

5 Gangguan Kesehatan Ini Menandakan Penyakit Pernapasan

Dilansir laman Verywell Health, penyebab utama eksim dan asma belum diketahui secara pasti, tetapi keduanya sama-sama menyebabkan peradangan berlebih pada tubuh. Eksim dan asma, sering berkembang bersamaan, dimulai pada masa bayi atau kanak-kanak. Umumnya, penyakit ini dimulai dari eksim, alergi makanan, asma, dan rinitis alergi

Biasanya, individu yang memiliki riwayat penyakit eksim juga memiliki asma, pada kasus eksim parah, dan begitu pula sebaliknya. Hal terbaik yang dapat kamu lakukan untuk terhindar dari eksim ataupun asma adalah menghindari penyebabnya dan karenanya kamu perlu tes alergi untuk mendiagnosis pemicu alergi. 

Penelitian lainnya yang dipublikasikan tahun 2020 dalam jurnal Clinical and Translational Allergy berjudul “Eczema phenotypes and risk of allergic and respiratory conditions in school age children” yang melibatkan 4277 anak dari populasi multietnik. Lima  fenotip eksim (tidak pernah, transien dini, transien tengah, transien akhir, persisten) teridentifikasi eksim dari usia 6 bulan hingga 10 tahun. Pada usia 10 tahun semua di ukur.

Kepekaan alergi di ukur dengan tes tusuk kulit, alergi di d agnosa dokter, asma berdasarkan kuesioner yang di laporkan orang tua, dan fungsi paru-paru dengan spirometri. Hasilnya, jika di bandingkan dengan relawan yang tidak pernah eksim, semua fenotip eksim kaitkan dengan peningkatan risiko asma.

2. Beberapa penyakit yang berhubungan dengan gangguan pernapasan menyebabkan penderita sering merasa kelelahan

5 Gangguan Kesehatan Ini Menandakan Penyakit Pernapasan

Penyakit gangguan pernapasan yang sering membuat penderitanya merasa kelelahan salah satunya adalah asma. Di lansir laman Healthline, kelelahan tidak selalu menjadi gejala umum bagi penderita asma. Namun demikian, penderita asma sering merasa kelelahan. Kelelahan dapat memperburuk asma dan kita semua mengetahuinya kelelahan dapat mengurangi kualitas hidup. 

Adapun, penyebab kelelahan bagi penderita asma adalah gejala asma yang tak terkendali dan sering memburuk pada malam hari. Gejala asma yang sering terjadi dan tak terkendali sering mengganggu pada malam hari sehingga menyebabkan kualitas tidur yang buruk. Kesemuanya ini dapat menyebabkan kelelahan di siang hari. 

Penelitian tahun 2012 yang di publikasikan dalam jurnal National Library of Medicine berjudul “Sleep in children with asthma: results of the PIAMA study” menemukan  anak-anak yang sering mengalami gejala asma mengalami kelelahan atau mengantuk di siang hari lebih sering daripada anak-anak yang sesekali atau tanpa gejala. 

3. Menurut para ahli, tingkat keparahan penyakit paru-paru seringkali memperburuk penyakit hati

5 Gangguan Kesehatan Ini Menandakan Penyakit Pernapasan

Berdasarkan laporan dalam jurnal National Library of Medicine berjudul “Respiratory system involvement in chronic liver di seases” tahun 2013 bahwa penyakit hati seringkali berkaitan dengan komplikasi pernapasan yang bentuknya bisa berupa efusi pleura, penyakit paru interstisial, serta berbagai kombinasi gejala yang mempengaruhi pembuluh darah paru-paru. 

Namun demikian, durasi dan tingkat keparahan penyakit hati tidak ada kaitannya dengan gangguan fungsi paru-paru. Sebaliknya, tingkat kerusakan paru-paru akan memperburuk prognosis penyakit hati. Dalam kasus ini, perawatan dengan obat–obatan tidak selalu efektif, tetapi transplantasi hati terbukti efektif dalam banyak kasus. 

4. Penyakit paru-paru COPD dapat mempengaruhi gangguan pada fungsi kognitif

5 Gangguan Kesehatan Ini Menandakan Penyakit Pernapasan

COPD merupakan penyakit paru-paru yang umumnya di sebabkan oleh rokok dan berdampak sistemik karena dapat mempengaruhi fisik dan otak berupa gangguan fungsi psikologis dan kognitif. Gangguan kognitif pada pasien COPD dapat terjadi secara menyeluruh ataupun dalam domain kognitif tunggal, seperti pemrosesan informasi, perhatian dan konsentrasi, memori, fungsi eksekutif, dan pengendalian diri, berdasarkan laporan dalam jurnal National Library of Medicine berjudul “COgnitive-pulmonary Di sease” yang terbit tahun 2014.

Masih dalam laporan yang sama, di sebutkan bahwa gangguan kognitif pada pasien ini mungkin terkait dengan kelainan struktur otak, seperti perubahan patologis materi abu-abu yang memainkan peran penting dalam memori, perhatian, kesadaran persepsi, pikiran, bahasa dan alam sadar manusia. Selain itu, kelainan struktur otak pada pasien COPD juga berupa hilangnya keutuhan materi putih otak yang di sebabkan aktivitas merokok. Materi putih ini berfungsi sebagai saluran komunikasi antara materi abu-abu dan bagian tubuh lainnya

5. Obesitas akan mempengaruhi secara negatif kapasitas pernapasan hingga gangguan pernapasan

5 Gangguan Kesehatan Ini Menandakan Penyakit Pernapasan

Seseorang di katakan mengalami obesitas ketika level indeks massa tubuh lebih dari 30 kg/m2. Obesitas itu sendiri di katakan sebagai penyebab penyakit kronis seperti penyakit jantung, di abetes, lever dan beberapa penyakit kanker. Selain itu, penderita obesitas biasanya akan mengalami masalah pernafasan karena dengan naiknya bobot badan dan indeks masa tubuh, maka volume paru-paru akan berkurang menyebabkan udara yang masuk ke paru-paru lebih terbatas, dil ansir laman News Medical life Sciences

Oleh karenanya, obesitas akan mempengaruhi sistem pernapasan yang kemudian menyebabkan banyak gangguan pernapasan. Seperti yang di lansir laman News Medical life Sciences, obesitas berpengaruh terhadap banyak gangguan pernapasan seperti:

SUMBER BERITA : VIP PELANGI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *