BERITA KESEHATAN

Jangan Terburu-buru, Saat Berhubungan Seks

VIPPelangiLounge  – Jangan Terburu-buru, Saat Berhubungan Seks, Seks harusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan. Namun, dalam beberapa kasus, seks akan terasa tak memuaskan. Seks bisa meninggalkan rasa sakit, terutama pada organ intim kewanitaan.

Ibarat bersantap, hubungan seks punya tahapan yang sebaiknya dilakukan. Seksolog Boyke Dian Nugraha mengatakan, tahapan seks yang salah akan berujung pada ketidakpuasan bagi wanita.

Jangan Terburu-buru, Saat Berhubungan Seks

Wanita enggak puas karena pasangan main tembak langsung,” ujar Boyke saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Hubungan seks mengenal beberapa tahapan. Beberapa tahapan itu di antaranya foreplay, jelang orgasme, dan peredaan. PokerOnline

Boyke mengatakan, banyak pria melewatkan tahapan foreplay. Padahal, pada tahap ini, vagina disiapkan untuk menerima penis. Saat vagina tak siap, penetrasi bisa menimbulkan rasa sakit, luka, dan trauma.

“Pria harus merangsang pasangannya hingga vagina siap terlebih dahulu,” kata Boyke.

BACA JUGA : Manfaat Daun Bidara, Bagi Kecantikan Wanita

Selain itu, kepuasan juga berkaitan erat dengan durasi hubungan seks. Umumnya, durasi penetrasi hingga orgasme memakan waktu 10 menit.

Boyke mengatakan, durasi 3-5 menit terbilang normal, di mana wanita 60 persen lebih mungkin mengalami orgasme pada menit ke-5. Sedangkan dalam durasi penetrasi 9 menit, kemungkinan orgasme pada wanita meningkat menjadi 75-80 persen.

Jika durasi bisa ditingkatkan hingga 12 menit, maka kemungkinan orgasme pada wanita pun turut bertambah menjadi 90 persen.

Berdasarkan sebuah penelitian baru, hubungan seks yang ditunda justru menghasilkan hubungan yang lebih memuaskan dan stabil di waktu mendatang.

Sementara itu, pasangan yang berhubungan seks dengan hasrat terburu-buru akan memberikan efek buruk bagi hubungan mereka.

“Pasangan melakukan hubungan bercinta yang terburu-buru takk akan menghasilkan hubungan yang baik dalam keluarga Anda. Jadi, agar tercipta kompromi dan kesepakatan satu sama lain dalam melakukan hubungan seks, dibutuhkan komunikasi dua arah bagi masing-masing pasangan,” ungkap peneliti Dean Busby, dari Brigham Young University’s School of Family Life.

“Setelah itu, maka harmonisasi dalam berhubungan akan didapatkan,” imbuhnya.

Penelitian ini meliputi beberapa isu mengenai kestabilan sebuah hubungan jika diukur dari kehidupan seksual pasangan.

SUMBER : VIPPELANGI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *