Uncategorized

Perbedaan Kabut Alami dan Polusi di Langit, Warnanya Tak Sama

VIP PELANGI – Perbedaan Kabut Alami dan Polusi di Langit, Warnanya Tak Sama marak terjadi di Jakarta dan sejumlah kota lainnya. Hal ini jelas bukan pertanda baik. Kabut yang disebabkan oleh polusi udara berpotensi menyebarkan berbagai penyakit, seperti gangguan pernapasan dan iritasi mata

Perbedaan Kabut Alami dan Polusi di Langit, Warnanya Tak Sama

Asal

Kabut adalah peristiwa alam yang kerap terjadi pada pagi hari atau ketika kondisi cuaca lembap. Kabut alami terbentuk dari uap air di udara yang mengalami kondensasi atau pengembunan. Dalam jumlah besar, uap air yang mengembun tersebut membentuk awan tipis yang turun ke permukaan bumi

Sementara itu, kabut polusi terbentuk dari partikel debu, uap air, aerosol, dan polutan lainnya yang beterbangan di udara. Kabut tidak sehat ini cenderung terlihat seperti asap tipis yang menutupi atmosfer bumi, baik pada pagi, siang, sore, hingga malam hari

Warna

Karena berasal dari alam, kabut alami memiliki warna putih pekat yang segar. Sedangkan, mengutip dari Airly, kabut polusi cenderung berwarna lebih gelap dan bisa berubah-ubah tergantung jumlah dan jenis polutan yang terkandung di dalamnya. Dalam beberapa kasus, udara yang berpolusi kerap di tandai dengan kabut berwarna cokelat atau abu-abu

Perbedaan Kabut Alami dan Polusi di Langit Warnanya Tak Sama

Proses pembentukan

Kabut alami terbentuk dari uap air yang mengembun di udara. Dalam proses pembentukannya, uap air yang berasal dari tanah akan naik ke atmosfer. Ketika berada di atmosfer, uap air yang hangat akan mengembun atau kembali menjadi tetes-tetes air karena bertemu dengan suhu udara yang lebih dingin

Karakteristik

Kabut alami memiliki karakteristik lembap, dingin, dan bisa membasahi permukaan yang di lewatinya. Gak heran, karena bahan penyusunnya di dominasi oleh uap air. 

Berbeda dengan kabut alami, kabut polusi justru cenderung membuat sesak. Ini lantaran udara yang terkontaminasi polusi membawa banyak zat kimia beracun dan berbahaya, seperti benzena, formaldehida, trikloroetilena, dan lain sebagainya

Perbedaan Kabut Alami dan Polusi di Langit, Warnanya Tak Sama

Dampak bagi kesehatan

Terbentuk melalui proses alamiah bukan berarti kabut tidak mempunyai dampak bagi kesehatan. Dilansir laman Asian Institute of Medical Science, menghirup kabur secara berlebihan dapat mengakibatkan seseorang terkena flu. Ini lantaran pada hakikatnya kabut tercipta dari tetesan-tetesan air. Jadi ketika seseorang menghirup kabut, itu artinya ia menghirup air ke dalam paru-parunya.

Kendati demikian, hal tersebut masih terbilang ringan apabila dibandingkan dengan dampak kabut polusi. Karena membawa banyak zat-zat kimia berbahaya, seseorang yang menghirup udara tak sehat berpotensi terjangkit berbagai macam penyakit serius, seperti ISPA, tuberkulosis, pneumonia, kanker paru-paru, dan gangguan pernapasan lainnya.

Meski sama-sama membawa dampak buruk bagi kesehatan, kabut polusi yang beterbangan di langit jelas lebih berbahaya. Sifatnya yang beracun bisa menyebabkan kematian bagi seseorang yang terlalu sering menghirupnya

SUMBER BERITA : VIP PELANGI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *