ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA KESEHATAN BERITA UNIK BERITA VIRAL CAPSA SUSUN DOMINOQQ INFO KEMENANGAN POKER SAKONG TIPS & TRICK Uncategorized

Klub Minim Kemenangan pada Paruh Pertama Liga Top Eropa 2023/2024

VIP PELANGI – Klub Minim Kemenangan pada Paruh Pertama Liga Top Eropa 2023/2024 Liga top Eropa sudah melewati paruh pertama 2023/2024. Ada sejumlah klub yang merajai kompetisi domestik dan memuncaki klasemen pada separuh musim ini. Namun, tak sedikit pula klub yang gagal mencapai hasil maksimal selama mengarungi musim ini

Klub Minim Kemenangan pada Paruh Pertama Liga Top Eropa 2023/2024

duduk di posisi juru kunci Serie A Italia

Penampilan Salernitana mengalami penurunan pada paruh pertama 2023/2024. Padahal, tim ini berhasil lolos dari degradasi pada 2 musim sebelumnya berkat penampilan yang cukup baik. Tim asal Italia bagian selatan ini pun harus bertengger di posisi juru kunci dari 2 kali kemenangan dalam 18 laga. 

Hasil kemenangan melawan Hellas Verona (1-0) pada pekan lalu pun belum membawanya naik ke posisi 19. Kini, tim asuhan Filippo Inzaghi ini harus melanjutkan torehan hasil positif agar tidak terdegradasi. Apabila tidak, bukan tidak mungkin tim berjuluk Granata ini terdegradasi ke Serie B.

uduk di posisi juru kunci klasemen EPL

Sheffield United adalah tim yang kembali ke English Premier League usai memantapkan posisi sebagai runner-up Championship 2022/2023. Sebagai tim promosi, tim ini sama sekali tidak diunggulkan untuk dapat bertahan di EPL. Meskipun demikian, mereka sempat mencatatkan prestasi ketika mengakhiri musim di posisi kesembilan pada 2019/2020. 

Sayangnya, pada 2023/2024, performa The Blades jauh dari harapan pendukungnya. Padahal, mereka sudah mendatangkan pemain dengan harga cukup mahal untuk mendongkrak performa. Sejauh ini, Sheffield United baru memperoleh 2 kemenangan dan 3 hasil seri dalam 20 pertemuan.

Klub Minim Kemenangan pada Paruh Pertama Liga Top Eropa 2023/2024

baru memperoleh satu kemenangan

FSV Mainz 05 termasuk salah satu klub yang dilanda inkonsistensi di Bundesliga Jerman 2023/2024. Padahal, tim ini sempat duduk di papan tengah dan atas pada musim-musim sebelumnya. Pada 2021/2022, klub berjuluk Die Nullfuenfer sempat duduk di posisi kedelapan dan hampir menembus turnamen antarklub Eropa. 

Sayangnya, sampai spieltag ke-16, Mainz hanya mampu memetik satu kemenangan mengejutkan ketika membungkam RB Leipzig 2-0. Klub asuhan Jan Siewert ini memperoleh poin dari tujuh kali hasil imbang. Kini, klub asal Kota Mainz ini hanya duduk di posisi ke-16 dan masuk dalam zona playoff degradasi.

 Granada masuk ke zona degradasi LaLiga Spanyol

Granada merupakan klub promosi yang sukses merengkuh gelar juara Segunda Division pada 2022/2023. Sayangnya, penampilan tim asal Andalusia ini pada 2023/2024 masih jauh dari kata memuaskan. Mereka pun harus puas bertengger di zona degradasi LaLiga karena hanya mampu meraih 1 kemenangan dari 18 laga. 

Tak hanya itu, tim ini dilanda inkonsistensi karena berganti-ganti pelatih usai terdegradasi pada 2021/2022. Mulai November 2023, manajerial Granada akhirnya digantikan Alexander Medina dari Paco Lopez. Kini, tim berjuluk Nazaríes ini harus tampil greget pada paruh kedua agar tidak tersungkur ke jurang degradasi.

Klub Minim Kemenangan pada Paruh Pertama Liga Top Eropa 2023/2024

Almeria belum memperoleh satu pun kemenangan

Almeria berhasil lolos dari degradasi pada musim lalu berkat unggul satu poin di atas Real Valladolid. Namun, tim ini rupanya belum mampu bersaing dengan klub-klub besar di LaLiga dan tetap berada di papan bawah sampai saat ini. Bahkan, kini mereka hanya duduk di posisi juru kunci klasemen. 

Dalam 18 laga terakhir, Almeria sama sekali belum meraih kemenangan dan hanya meraup poin berkat 5 kali hasil imbang. Hasil ini amat mengecewakan karena tim asal Spanyol bagian selatan ini sudah menggelontorkan banyak uang untuk merombak skuadnya. Mereka pun harus mencapai hasil positif apabila tidak ingin tersungkur ke jurang degradasi.

Mayoritas dari lima klub di atas sudah berkali-kali keluar masuk dari divisi utama. Tak heran apabila mereka kembali dihadapkan masalah yang sama dan gagal bersaing melawan klub-klub besar di divisi utama. Meski begitu, kelimanya masih punya harapan untuk bertahan di kasta tertinggi dengan syarat memperoleh tambahan kemenangan.

SUMBER BERITA : VIP PELANGI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *