Uncategorized

Ciri-Ciri Sifat Keras Kepala dan Cara Bijak Menguranginya

Ciri-Ciri Sifat Keras Kepala dan Cara Bijak Menguranginya

VipDominoLounge – Mungkin Anda pernah berpikir bahwa diri Anda sendiri ataupun orang lain memiliki sifat keras kepala. Lantas, apa arti sebenarnya dari keras kepala?Apa saja Ciri-Ciri Sifat Keras Kepala dan bagaimana cara menguranginya? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Apa itu keras kepala?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti keras kepala adalah sifat tidak mau menuruti nasihat orang lain. Orang dengan sifat ini juga sering di sebut kepala batu.

Mereka cenderung menolak untuk mengubah pendapat atau pandangannya mengenai sesuatu.

Selain itu, orang dengan sifat ini juga punya keteguhan terhadap ide yang di milikinya. Mereka juga cenderung tidak mudah berubah meski orang lain di sekitarnya melakukan perubahan.

Sifat keras kepala pada umumnya di hubungkan dengan sifat yang negatif. Hal ini karena orang berkepala batu bisa di anggap menghambat, terutama bila sedang diajak bekerja sama.

Akan tetapi, Alice Boyes, peneliti dan psikolog klinis dari Psychology Today menyatakan bahwa seseorang yang keras kepala cenderung memiliki kreativitas lebih tinggi.

Karena sikap pantang mundur dan tidak ingin melakukan saran orang lain, Anda mungkin menjadi orang yang lebih kreatif dan sangat terpacu untuk mencapai sesuatu.

Ciri-Ciri Sifat Keras Kepala

Melabeli teman, rekan kerja, maupun orang lain sebagai orang yang keras kepala memang mudah. Lebih sulit untuk mengenali sifat ini dalam diri Anda sendiri.

Nah, dikutip dari Harvard Business Review, berikut beberapa Ciri-Ciri Sifat Keras Kepala yang bisa Anda lihat pada diri sendiri.

  • Berpegang teguh dan bersikeras dalam menyampaikan maksud dari ide atau rencana yang di miliki, bahkan saat Anda tahu bahwa itu salah.
  • Memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang Anda inginkan sekalipun tidak ada orang lain yang ingin melakukannya.
  • Ketika orang lain mempresentasikan sebuah ide, Anda cenderung menunjukkan semua alasan mengapa ide tersebut tidak akan berhasil.
  • Tampak marah, frustrasi, dan tidak sabar ketika orang lain mencoba untuk membujuk Anda mengenai sesuatu yang tidak Anda setujui sebelumnya.
  • Menyetujui atau melakukan dengan setengah hati permintaan dari orang lain, tetapi Anda tetap akan melakukan sesuatu yang sama sekali berbeda.

Mengapa seseorang bisa jadi keras kepala?

Pada umumnya, sifat keras kepala sering kali menjadi tanda dari kecemasan yang seseorang alami.

Hal ini juga seakan menjadi salah satu cara untuk mempertahankan keseimbangan kesehatan mental yang sangat rapuh dari orang tersebut.

Sifat ini juga terkadang timbul dari kecenderungan untuk tidak menjadi sama seperti orang lain. Orang-orang keras kepala biasanya ingin melakukan sesuatu dengan caranya sendiri.

Di sisi lain, sifat ini juga hadir pada orang yang meragukan kemampuan dirinya. Mereka sering merasa takut untuk memberikan masukan sekalipun hal tersebut berguna.

Pada dasarnya, sifat keras kepala dapat timbul karena peristiwa atau interaksi tertentu. Orang bisa saja tidak akan menunjukkan sifat negatif ini sepanjang waktu.

Anda mungkin hanya menunjukkan sifat ini terhadap orang-orang tertentu yang menimbulkan rasa sakit atau trauma pada masa lalu.

Sifat ini dapat hadir sebagai bentuk balas dendam dan untuk melepaskan kebencian dalam diri Anda.

Cara mengurangi sifat keras kepala

Meski sifat keras kepala dapat menimbulkan beberapa keuntungan, Anda pun bisa merasakan kerugian yang hadir akibat kepribadian negatif yang satu ini.

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi sifat negatif ini dalam diri sendiri, misalnya seperti di bawah ini.

1. Cari tahu penyebabnya

Sifat keras kepala mungkin tidak muncul setiap saat. Jadi, penting bagi Anda untuk mencari tahu penyebabnya dan mencatat kapan saja sifat ini muncul.

Sebagai contoh, sifat ini dapat tampak lebih parah ketika orang-orang memberikan masukan dan tampaknya mereka tidak mengakui keahlian atau pengetahuan Anda.

Berbekal hal ini, bisa di simpulkan bahwa sifat negatif ini muncul saat Anda menganggap orang lain “meremehkan” kemampuan Anda, padahal sebenarnya tidak.

Sebaliknya, Anda cenderung mudah menghadapi kritikan atau masukan ketika orang tersebut sudah benar-benar mengakui bakat dan kemampuan Anda.

2. Dengarkan pendapat orang lain

Setelah mengetahui penyebabnya, cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi sifat keras kepala yakni dengan mendengarkan ide atau pendapat orang lain.

Beberapa orang enggan mendengarkan karena mereka merasa takut bila dianggap setuju dengan pihak lain. Namun, hal ini merupakan pandangan yang keliru.

Mendengarkan membantu Anda memahami konteks pembicaraan secara menyeluruh. Dengan begitu, Anda tetap bisa tidak setuju dan memberi sanggahan dengan alasan yang masuk akal.

3. Terbuka dengan segala kemungkinan

Kebanyakan orang keras kepala percaya bahwa hanya ada satu solusi yang tepat dari sebuah permasalahan. Akibatnya, mereka cenderung menolak kemungkinan lain.

Membangun keterbukaan membantu mengurangi sifat keras kepala dalam diri Anda. Cobalah untuk menggali kemungkinan lain, bahkan sekalipun pada akhirnya Anda kembali ke ide awal.

Jika orang lain mencoba meyakinkan pendapatnya pada diri Anda, sebaiknya pikirkan terlebih dahulu. Kalaupun Anda menolaknya, berilah alasan yang baik dan tidak merendahkan.

4. Akui saat berbuat salah

Orang keras kepala cenderung punya kepribadian perfeksionis. Meski begitu, tidak jarang juga mereka berbuat kesalahan yang merugikan orang yang berhubungan dengannya.

Dalam situasi tersebut, tentu Anda harus mengakui kesalahan dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan hasil dari tindakan yang telah di lakukan.

Mengakui kesalahan bukan berarti kalah. Hal ini malah membuat Anda lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan tetap memaksakan rencana awal.

5. Jangan takut mengambil jalan lain

Dibandingkan dengan terus berpengang teguh pada ide, rencana, atau keputusan Anda, tidak ada salahnya untuk mengambil jalan lain yang disarankan orang-orang di sekitar Anda.

Nah, dengan menunjukkan bahwa Anda merupakan pribadi yang bisa berkompromi dengan keadaan, orang lain bisa lebih mudah setuju dengan pendapat Anda ke depannya.

Seperti dijelaskan di atas, akar dari sikap keras kepala yang Anda miliki mungkin berasal dari rasa takut untuk melepaskan ide dan keputusan yang telah dibuat.

Apabila sikap ini sekiranya sudah cukup mengganggu hubungan dengan orang lain, jangan ragu untuk konseling dengan psikolog guna membantu menemukan solusi yang tepat.

Sumber : VIP PELANGI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *