Uncategorized

Batasan yang Perlu Ada untuk Membangun Hubungan Sehat

VIP PELANGI – Batasan yang Perlu Ada untuk Membangun Hubungan Sehat Ketika berbicara soal batasan, yang terlintas dalam benak kita adalah batasan fisik. Itu tidak sepenuhnya salah, tapi ada macam-macam batas lain yang perlu kamu miliki untuk membantumu dan orang lain dalam relasi itu bertumbuh

Batasan yang Perlu Ada untuk Membangun Hubungan Sehat

Batasan fisik

Yang pertama, sudah pasti batasan fisik. Banyak orang berpikir batasan ini hanya penting ditegaskan dalam hubungan romansa, padahal dalam pertemanan pun penting. Ini menegaskan sampai batas mana kamu ingin diperlakukan.

Bila kamu memang tidak nyaman dengan sentuhan fisik, tidak apaapa untuk mengatakannya pada temanmu. Relasi yang sehat ialah relasi yang jujur, terbuka, dan apa adanya. Relasi yang bisa saling menghargai, yang mana kamu menghargai pilihan dan batasan temanmu, begitu pula sebaliknya.

Batasan finansial

Saat hang out bareng teman atau nge-date bareng pacar, berapa banyak uang yang kamu nyaman untuk keluarkan. Termasuk, bagaimana sistem pembagian pembayaran saat kalian makan bareng, atau apa kamu lebih nyaman untuk bayar sendiri atau urunan. Banyak orang memilih untuk tidak mengatakan ini karena termakan gengsi.

Alhasil, mereka sendiri yang rugi. Perbedaan status sosial itu hal yang lumrah. Jangan karena rasa malu atau gengsi semata, kamu jadi melakukan tindakan yang kurang bijak. Bagaimana pun, hubungan tidak seharusnya memberatkan, melainkan saling memahami kondisi satu sama lain.

Batasan yang Perlu Ada untuk Membangun Hubungan Sehat

Batasan sosial


Banyak yang berpikir ini tidak penting, tapi ketidakjelasan batas memicu terjadinya banyak konflik. Jangan sampai karena kamu tidak tegas menetapkan ini di awal, pasangan atau sahabatmu jadi gampang cemburuan dan bersikap posesif. Misal, saat kamu ingin menghabiskan waktu dengan temanmu tanpa pasanganmu, atau saat kamu ingin hang out dengan teman lain yang bukan sahabatmu.

Jangan sampai ini menjadi senjata mereka untuk bersikap pasif agresif dan berusaha untuk “mengikat” dirimu. Bukannya salah punya komitmen lebihada alasan kenapa seseorang disebut pacar dan sahabat alih-alih teman, tapi dalam komitmen itu juga perlu batas sosial yang dibuat masing-masing pihak.

Batasan emosional

Keempat, ada emotional boundary. Hal ini lebih mengacu pada keadaan emosional dan seberapa nyaman kamu ingin terlibat secara emosional dengan seseorang.

Ini bertujuan untuk melindungi keadaan emosionalmu sendiri, termasuk menghadirkan rasa aman dalam hubungan. Ketika batasan ini dilanggar, maka hubungan akan terasa menakutkan dan mengancam alih-alih nyaman

Batasan yang Perlu Ada untuk Membangun Hubungan Sehat

Batasan waktu

Dengan diri sendiri pun kamu tetap menetapkan batasan waktu. Salah satu wujudnya ialah membuat perencanaan dan jadwal setiap hari. Ini membantumu untuk mengetahui prioritas dan hal apa yang harus diselesaikan lebih dulu.

Begitu pula saat berelasi dengan orang lain. Tidak apa-apa, kok, untuk izin pulang duluan saat kamu memang punya hal untuk dilakukan. Jangan sungkan untuk tegas terhadap waktumu, karena bagaimana pun, kamu sendiri yang merasakan dampaknya.

Batasan yang ada bukan untuk memberi jarak, melainkan membangun relasi yang sehat dan positif. Kamu pun jadi punya kepercayaan diri dalam hubungan sehat, alih-alih merasa ciut dengan keadaanmu sekarang.

SUMBER BERITA : VIP PELANGI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *