Uncategorized

7 Manfaat Tidak Mencukur Rambut Kemaluan, Faktanya Mengejutkan!

7 Manfaat Tidak Mencukur Rambut Kemaluan, Faktanya Mengejutkan!

vippelangilounge – 7 Manfaat Tidak Mencukur Rambut Kemaluan, Faktanya Mengejutkan! Selama bertahun-tahun, gaya rambut kemaluan yang paling banyak diadaptasi adalah dipangkas habis atau dicabut sampai akar-akarnya. Namun, belakangan ini banyak orang meninggalkan kebiasaan tersebut dan membiarkan rambut kemaluan tumbuh secara alami.

Mempertahankan rambut kemaluan secara alami tampakanya telah menjadi gaya tersendiri, dan mungkin salah satu alasannya adalah karena makin banyak orang yang menyadari manfaat kesehatannya yang tak terduga.!

1. Manfaat tidak mencukur rambut kemaluan menurut pakar

7 Manfaat Tidak Mencukur Rambut Kemaluan, Faktanya Mengejutkan!

Mencukur habis rambut kemaluan bisa mendatangkan efek samping pada kulit, dan bahkan dalam kasus khusus itu bisa memengaruhi kehidupan seksual.

“Dari sudut pandang kesehatan, menghilangkan rambut kemaluan dapat menyebabkan iritasi pada folikel rambut, dan goresan, atau luka terbuka, yang dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual (IMS),” kata Maureen. 

Kaitan antara pengaruh mencukur rambut kemaluan terhadap penyakit seksual diteliti sebuah studi dalam jurnal Sexually Transmitted Infections tahun 2017. Riset itu mengumpulkan data riwayat IMS dan rutinitas perawatan rambut kemaluan dari 7.580 penduduk Amerika Serikat (AS) yang berusia 18–65 tahun. 

Penelitian berjudul “Correlation Between Pubic Hair Grooming and STIs: Results From A Nationally Representative Probability Sample” tersebut menyimpulkan bahwa mencukur rambut kemaluan berhubungan positif dengan peningkatan penularan herpes dan HPV.

2. Rambut kemaluan bisa meningkatkan kepercayaan diri laki-laki

7 Manfaat Tidak Mencukur Rambut Kemaluan, Faktanya Mengejutkan!

Ada sebagian orang yang memutuskan untuk mencukur habis rambut kemaluannya karena alasan kenyamanan, yang berpengaruh pada kepercayaan diri di depan pasangan.

Namun, untuk alasan yang sama, ternyata ada juga orang yang memutuskan untuk mempertahankan rambut genital apa adanya. Hal ini diungkap dalam penelitian bertajuk “To Shave or Not to Shave”: Pubic Hair Removal and Its Association with Relational and Sexual Satisfaction in Women and Men. 

Studi yang diterbitkan dalam The Journal of Sexual Medicine tahun 2019 itu bertujuan untuk mencari tahu alasan mengapa perempuan dan laki-laki memutuskan mencukur atau tidak mencukur rambut kemaluan mereka, dengan mempelajari hubungan antara praktik menghilangkan rambut kemaluan dan perilaku seksual.

Dari data 2.687 laki-laki di Belgia, sebanyak 21 persen melaporkan tidak pernah melakukan perawatan pada rambut kemaluan. Sementara itu, dua alasan teratas tidak mencukur adalah karena pasangan mereka menyukai demikian (51,6 persen), serta menghindari efek samping seperti kulit kemerahan, gatal, atau bentol. 

3.Terhindar dari rasa sakit akibat tumbuhnya rambut kemaluan ke dalam kulit

7 Manfaat Tidak Mencukur Rambut Kemaluan, Faktanya Mengejutkan!

Salah satu efek samping yang sering diakibatkan oleh pemangkasan rambut kemaluan adalah tumbuhnya rambut baru ke arah yang tidak seharusnya.

Hal ini dibuktikan dalam studi yang diterbitkan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology tahun 2014. Temuan itu melaporkan bahwa 60 persen perempuan yang menghilangkan rambut kemaluan mengalami komplikasi. Komplikasi yang paling umum dari pembersihan rambut kemaluan adalah lecet (40 persen) dan rambut yang tumbuh ke dalam atau ingrown hair (35 persen).

Alih-alih tumbuh ke luar, rambut kemaluan justru tumbuh melengkung ke belakang dan masuk kembali ke dalam kulit. Ini menjebak rambut di bawah permukaan kulit sehingga menyebabkan peradangan dan benjolan merah.

4. Rambut kemaluan bisa menjadi daya tarik seksual

7 Manfaat Tidak Mencukur Rambut Kemaluan, Faktanya Mengejutkan!

Style rambut kemaluan telah menciptakan tren tersendiri sebagaimana rambut di kepala. Preferensi gaya rambut kemaluan ini berbeda untuk kategori gender, menurut studi dalam The Journal of Sexual Medicine tahun 2015.

Dari penelitian itu, dilaporkan bahwa perempuan cenderung memilih gaya bebas tanpa rambut atau menghilangkan sebagian rambut. Sementara itu, pria menyatakan melakukan pemangkasan rambut kemaluan tidak seluruhnya, tidak melakukan pencabutan, atau tidak ada pemangkasan sama sekali.LANJUTKAN MEMBACA ARTIKEL DI BAWAH

Meski mayoritas laki-laki lebih menyukai rambut kemaluan pasangan yang dihilangkan, dan kebanyakan perempuan cenderung memilih pasangan yang memangkas sebagian rambut kemaluan namun tidak menghilangkannya, kedua gender menyatakan rentang preferensi yang bervariasi.

Studi yang dilakukan terhadap 1.110 mahasiswa dan mahasiswi di AS ini mengungkap bahwa 1 dari 5 mahasiswa menyatakan lebih tertarik pada perempuan yang memiliki rambut kemaluan

5. Sembuh dari kulit lecet akibat gatal-gatal

7 Manfaat Tidak Mencukur Rambut Kemaluan, Faktanya Mengejutkan!

Gatal-gatal adalah efek samping paling umum dari mencukur rambut kemaluan. Jika digaruk, apalagi terus-menerus, maka bisa menyebabkan lecet yang terasa perih. Bahkan, perangkat perawatan rambut itu sendiri juga berpotensi membawa konsekuensi negatif. Misalnya, penggunaan pisau cukur yang menyebabkan luka bakar atau krim cukur yang menimbulkan reaksi alergi.

Faktanya, rasa gatal ini di laporkan oleh 80 persen orang yang melakukan perawatan menghilangkan rambut kemaluan. Merujuk hasil riset tahun 2015 bertajuk “Pubic Hair Preferences, Reasons for Removal, and Associated Genital Symptoms: Comparisons Between Men and Women“, perempuan lebih sering mengalami gatal di area genital di banding pria.

Masalah yang lebih serius di tunjukkan dalam kajian ilmiah yang diterbitkan dalam Journal of Cosmetic Dermatology tahun 2016. Hasil riset melaporkan bahwa pencabutan rambut kemaluan dapat menyebabkan cedera kulit, termasuk cedera serius yang memerlukan intervensi medis darurat. 

6. Terhindar dari berbagai risiko infeksi vagina

7 Manfaat Tidak Mencukur Rambut Kemaluan, Faktanya Mengejutkan!

Fungsi utama rambut kemaluan salah satunya adalah melindungi jaringan internal alat kelamin yang halus dari paparan bakteri dan kotoran. Terutama bagi organ vital perempuan, rambut kemaluan menutupi kulit luar yang sensitif dan bisa teriritasi akibat bergesekan dengan celana dalam.

Nah, rambut kemaluan menahan gesekan sekaligus memproteksi jaringan di dalam vagina. Untuk orang yang labia dalamnya sedikit lebih terbuka, rambut kemaluan di anggap sebagai garis pertahanan pertama dalam melawan penyerang yang dapat menyebabkan iritasi dan infeksi.

Praktik mencukur sendiri tidak rekomendasikan oleh sebagian OB-GYN karena berisiko tinggi mengoyak jaringan penting di organ intim perempuan. Ada berbagai studi yang menunjukkan bahwa mencukur rambut kelamin bukanlah suatu keharusan.

Misalnya, penelitian dalam jurnal Infectious Di seases in Obstetrics and Gynecology tahun 2017 menemukan bahwa mencukur rambut kemaluan di kaitkan dengan peradangan genital, terutama saat menggunakan pisau cukur. 

Para peneliti juga menyimpulkan bahwa mencukur sebagian atau seluruh rambut kemaluan dapat meningkatkan risiko di splasia (perubahan kulit prakanker). Dampak yang cukup serius itu sepadan dengan keberadaan rambut kemaluan yang memang bukan tanpa alasan. 

7. Hemat waktu dan biaya

7 Manfaat Tidak Mencukur Rambut Kemaluan, Faktanya Mengejutkan!

Dua kelemahan utama dari mencukur rambut kemaluan dalam jangka panjang adalah betapa itu memakan waktu dan biaya. Setidaknya di butuhkan 10–20 menit untuk mencukur secara mandiri, dan belum lagi kamu harus mencukur setidaknya sekali seminggu agar tetap rapi.

Selain waktu bercukur, banyak orang juga menghabiskan waktu untuk membeli produk dan kemudian harus berurusan dengan kerumitan menangani komplikasi. Pertimbangan waktu dan ketidakpraktisan ini menjadi alasan dari 25 persen perempuan yang berhenti mencukur rambut kemaluan mereka, merujuk laporan dalam American Journal of Obstetrics and Gynaecology tahun 2014. 

Anggaran yang harus di siapkan untuk memfasilitasi perawatan rambut kemaluan rutin juga tidak murah. Bahkan, bisa lebih mahal untuk perawatan dengan profesional, misalnya terapi laser.

SUMBER BERITA : VIP PELANGI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *