6 Kuliner Sulawesi Tengah dengan Bahan Dasar Sagu
BERITA UNIK

6 Kuliner Sulawesi Tengah dengan Bahan Dasar Sagu

Inilah 6 Kuliner Sulawesi Tengah dengan Bahan Dasar Sagu,yuk simak pembahasan di bawah ini!

BandarQLounge-Kata siapa kuliner Sulawesi Tengah hanya kaledo? Banyak yang belum tahu bahwa Sulawesi Tengah memiliki beragam makanan khas yang unik. Beberapa di antaranya banyak yang terbuat dari bahan dasar sagu.

Sulawesi Tengah adalah salah satu dari tiga belas provinsi penghasil sagu di Indonesia. Ketersediaannya yang melimpah membuat sagu menjadi salah satu makanan pokok masyarakat setempat.

Hal ini membuat banyak kuliner khas daerah Sulawesi Tengah yang menggunakan sagu sebagai bahan dasarnya. Lantas, apa saja kuliner khas Sulawesi Tengah yang berbahan dasar sagu? Yuk, cari tahu di bawah ini.

1. Dange

6 Kuliner Sulawesi Tengah dengan Bahan Dasar Sagu

Dange adalah kuliner khas beberapa suku di Sulawesi Tengah. Sebutannya berbeda-beda di setiap daerah. Suku Kaili menyebutnya dange, sedangkan di daerah lain ada pula yang mengenalnya sebagai tabaro dangelabia dangesagu dange, dan juga jepa.

Dari bentuknya, dange menyerupai roti pipih India yang tipis. Bedanya, dange di buat dari sagu yang di masak menggunakan tungku dan wajan tanah liat.

Terkadang, adonan sagu dange di tambahkan campuran kelapa untuk menambahkan cita rasa gurih. Uniknya, hidangan ini biasa di nikmati dengan beragam pendamping, seperti ikan, sambal dabu-dabu, atau gula merah.

2. Ambal atau yabuy

6 Kuliner Sulawesi Tengah dengan Bahan Dasar Sagu

Hidangan satu ini adalah makanan khas daerah Buol dan Tolitoli. Di Tolitoli, makanan ini di sebut ambal, sedangkan di Buol di kenal sebagai yabuy. Sepintas, ambal terlihat serupa dengan dange atau jepa, sehingga di daerah lain ada yang tetap menyebutnya sebagai jepa.

Bedanya, ambal atau yabuy ini di lengkapi dengan beragam taburan, seperti ikan, lemak ayam, bia-bia (kerang), bayam, dan lain sebagainya. Taburan atau topping tersebut di campurkan dengan kelapa, daun kemangi, serta rempah-rempah untuk menambah rasa. Ada pula varian ambal dengan taburan manis seperti jagung dan gula merah.PokerOnline

3. Tombouat

6 Kuliner Sulawesi Tengah dengan Bahan Dasar Sagu,Kuliner Sulteng berbahan sagu lainnya yang terkenal unik dan enak adalah tombouat, yaitu penganan khas daerah Buol yang terbuat dari campuran sagu dan lemak. Lemak yang digunakan bisa berasal dari daging sapi. Namun, yang paling umum digunakan adalah lemak ayam.

Campuran sagu dan lemak dicampur dengan rempah-rempah khusus dan dibungkus dalam daun pisang, kemudian dikukus. Setelah dikukus, tombouat dapat di olah lagi dengan cara dibakar ataupun digoreng.

4. Kapurung

Sepintas, kapurung terlihat persis seperti papeda, yaitu kuliner sagu khas daerah Papua yang di sajikan bersama kuah kuning. Secara umum, kuliner daerah Timur memang banyak yang serupa karena terdapat rumpun yang sama.

Bedanya, kapurung terbuat dari sagu yang di masak menjadi adonan bubur kental dan di sajikan bersama sup khas yang disebut kuah asam. Selain kuah asam, ada pula kapurung yang menggunakan kuah santan atau kuah kental.

Di kota Palu dan sekitarnya, hidangan satu ini banyak di kenal sebagai kapurung. Namun, di suku lain ada pula yang menyebutnya sebagai onyop, pupuyun, dan dunui atau dui.

5. Sinole

Kuliner Sulawesi Tengah berbahan sagu lainnya yang tak kalah unik adalah sinole. Sinole adalah makanan khas Ampana, Tojo Una-Una. Sinole juga di jumpai sebagai makanan khas dari Luwuk, kabupaten Banggai.

Terbuat dari sagu yang di campurkan dengan parutan kelapa, sinole adalah salah satu makanan pokok sehari-hari pengganti nasi untuk beberapa suku di Sulawesi Tengah. Sinole biasa di nikmati bersama ikan bakar dan sambal dabu-dabu sebagai hidangan pengganti nasi.

6. Bagea

Bagea adalah kue kering khas Sulawesi Tengah yang terbuat dari sagu. Kuliner satu ini cukup terkenal di Sulawes Tengah, sehingga banyak direkomendasikan sebagai oleh-oleh untuk para wisatawan.

Aslinya, kue bagea orisinil terbuat dari sagu yang di campurkan dengan gula merah. Terkadang pula di tambahkan potongan kacang sehingga rasanya menjadi lebih gurih. Seiring berjalannya waktu, penganan satu ini makin berkembang dan memiliki banyak varian rasa seperti coklat, pandan, hingga keju.

Baca Juga : 6 Kue Tradisional Khas Pontianak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *