BERITA KESEHATAN

Kedaung Mengatasi Nyeri Menstruasi

VIP Pelangi Lounge – Kedaung Mengatasi Nyeri Menstruasi, Ramuan tradisional masih cukup diminati untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan umum seperti nyeri menstruasi yang banyak dialami oleh kaum hawa. Anda juga bisa membuat sendiri obat herbal untuk mengatasi masalah ini.

Biji kedaung bisa menjadi bahan jamu-jamuan herbal untuk mengatasi nyeri menstruasi tersebut. Kedaung sendiri memang dikenal sebagai tumbuhan obat penting dalam industri jamu, terutama bijinya.

Khasiatnya yang paling terlihat adalah sebagai anti-bakteria, dan digunakan dalam pengobatan tradisional untuk infeksi dan gangguan perut.

Kedaung Mengatasi Nyeri Menstruasi

Biji herbal ini mengandung banyak senyawa menyehatkan yang baik untuk kesehatan tubuh. Anda tidak hanya akan memiliki tubuh yag sehat, namun juga tubuh yang kebal dari serangan penyakit. Beberapa senyawa yang terkandung dalam biji ini mampu mencegah gejala penyakit. Anda bahkan dapat mengobati berbagai macam penyakit serius yang muncul di tubuh dengan alami sehingga tubuh tidak terkena efek samping apapun. Poker online

Selain biji kedaung, bahan ramuan tradisional untuk nyeri menstruasi adalah rimpang temulawak tiga iris, biji kedaung 8 butir, daun sembung, tiga gelas air, asam jawa dan gula aren secukupnya sesuai selera.

Kemudian cara pembuatannya pertama dengan mendidihkan air dan biji kedaung yang telah dihancurkan. Selanjutnya, masukkan rimpang temulawak, asam jawa, sembung, dan rebus selama sekitar 10 menit.

Terakhir, masukkan gula aren sesuai dengan selera dan angkat air rebusan itu. Ramuan tradisional ini bisa diminum dalam keadaan hangat 2 kali sehari selama nyeri haid.

Selain mengatasi nyeri haid, biji kedaung juga memiliki manfaat kesehatan lain seperti obat demam, radang usus, memiliki sifat antibakteri, anti-inflamasi, dan mengatasi masalah-masalah sistem pencernaan.

Bentuk biji ini mirip dengan pete karena jenis tanamannya memang masih satu kerabat dengan pete. Warna biji kedawung hitam pekat dengan bentuk lonjong dan sedikit pipih. Banyak orang yang mengolah biji ini dengan dihaluskan terlebih dahulu gara bisa dikonsumsi dengan cara diseduh dan ditambah bahan lain seperti madu agar rasa pahitnya tidak terlalu terasa di lidah.

Sumber : Vippelangi,info

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *