Uncategorized

Cerita Warung Tetangga Sering Mengisi Masa Kecil

GameBandarQ – Cerita Warung Tetangga Sering Mengisi Masa Kecil Bangunannya memang sederhana dan sebagian besar didominasi oleh kayu, tapi soal kelengkapan barang dagangannya bolehlah diadu. Yup, warung tetangga memang sering jadi andalan ibu-ibu di kampung untuk belanja berbagai keperluan sehari-hari. Saat barang di rumah tiba-tiba habis, hanya perlu berjalan beberapa langkah saja untuk membelinya.

Warung tetangga juga menyimpan cerita tersendiri. Terutama buat para generasi 90an yang masa kecilnya ditemani jajanan hits yang digantung berjejeran di etalasenya. Di masa itu, bisa beli jajan harga 100 rupiah saja sudah terasa membahagiakan. Masih banyak cerita lain yang menghiasi kehadiran warung tetangga, mana nih yang paling banyak mewarnai masa kecilmu? PokerOnline

Berteriak dengan Lantang Saat Mau Beli

Cerita Warung Tetangga Sering Mengisi Masa Kecil

Nggak seperti minimarket masa sekarang yang penjaganya selalu ada, warung tetangga seringnya ditinggal pemilik warung sambil memasak atau membereskan pekerjaan rumah. Biarpun warungnya terlihat sepi saat akan membeli, tapi percayalah kalau ada ibu pemilik warung di dalam rumah yang siap siaga melayani.

Nggak perlu bel untuk memanggil mereka. Cukup siapkan suara, tarik napas panjang, lalu berteriak lantang, “Beliii!”. Dijamin kamu akan segera mendengar jawaban yang nggak kalah lantang dari dalam rumah, “Ya, sebentar!”. Gimana, terdengar sangat familiar dengan pengalaman masa kecilmu?

Minta Upah dari Recehan Kembalian Saat Disuruh Ibu

Cerita Warung Tetangga Sering Mengisi Masa Kecil

“Tolong belikan garam di warung ya.”

Kalimat semacam itu pasti sudah nggak asing di masa kecilmu. Hari ini garam, lain waktu bisa telur, minyak goreng, atau bahkan deterjen. Permintaan tolong ini mungkin terasa menjengkelkan saat kamu lagi asyik nonton TV atau main sama teman sekampung. Tapi, biar semangat biasanya kamu akan minta upah dari Ibu, yaitu recehan uang kembalian.

Cukup 100 atau 200 rupiah saja sudah senang. Di masa itu, nilai uang segitu masih bisa buat beli jajan yang diinginkan. Kalau lagi beruntung mendapatkan rezeki berlebih, nggak jarang kamu bisa ikut traktir permen buat teman yang lagi main bareng.

Rela Nabung Demi Beli Jajanan Terbaru

Cerita Warung Tetangga Sering Mengisi Masa Kecil

Ada jajan terbaru yang muncul di jajaran barang dagangan warung tetangga. Iklan di televisi dan testimoni teman-teman yang kebetulan sudah pernah merasakannya bikin kamu nggak mau ketinggalan update juga. Sayangnya, saat meminta uang untuk beli jajan tersebut, Ibu malah bilang kalau kamu sudah terlalu banyak jajan.

Biarpun begitu kamu nggak menyerah, tapi rela banget nabung demi bisa membeli jajanan yang lagi hits di iklan televisi tersebut. Kalau diingat-ingat, bisa menabung saat kecil adalah prestasi besar yang bikin kamu bangga sendiri saat itu. Kamu ngerasain hal ini juga?

Anak Pemilik Warung Biasanya Lebih Populer

Cerita Warung Tetangga Sering Mengisi Masa Kecil

Circle permainan semasa kecil juga mengenal level popularitas. Anak pemilik warung biasanya lebih populer dibanding anak-anak biasa, karena ibunya menguasai dunia jual beli di kampung. Tetangga hingga yang paling jauh sekalipun biasanya juga akan kenal, karena si anak yang kadang membantu orang tuanya jaga warung.

Nggak heran juga kalau hampir semua anak di kampung ingin berteman dengan anak pemilik warung. Walau belum tentu mendapatkan jajanan gratis dari warungnya, tapi setidaknya level popularitas jadi lebih meningkat dengan status tambahan ‘teman anak yang punya warung paling laris di kampung’.

Kalau Sudah Langganan Bisa Bayar Nanti

Cerita Warung Tetangga Sering Mengisi Masa Kecil

Sebelum ada fitur Paylater di berbagai aplikasi e-commerce, kemudahan bayar nanti ini sudah dirasakan oleh para pelanggan setia warung tetangga. Kalau sudah menjalin hubungan baik dengan Ibu pemilik warung, mereka nggak akan ragu buat memberikan fasilitas ‘Bayar Nanti’ saat pembelian. Asalkan benar-benar dibayar sesuai yang dijanjikan, kamu bisa mengambil barang apa saja yang lagi dibutuhkan. Nggak heran kalau warung tetangga selalu jadi andalan saat ada kebutuhan mendadak di akhir bulan.

Sekarang popularitas warung tetangga mungkin sudah mulai meredup seiring dengan banyaknya swalayan modern yang bermunculan. Ditambah situasi di masa pandemi seperti sekarang ini, warung tetangga tengah berjuang supaya bisa tetap bertahan. Yuk, saatnya bantu mereka dengan #BelanjadiWarungTetangga lagi!

Kementerian Koperasi & UKM, BUMN Pangan dan Logistik, serta DANA bekerja sama dalam gerakan sosial #BelanjadiWarungTetangga. Kamu bisa berpartisipasi dalam gerakan #BelanjadiWarungTetangga dan membantu warung di sekitarmu dengan mendaftarkan informasi nama warung, pemilik warung, alamat dan nomor telepon mereka lewat DANA dengan . Nantinya mereka bisa berkesempatan mendapatkan suplai bahan pokok dengan harga normal dari BUMN agar usaha mereka tetap berjalan.

Yuk, saatnya kembali belanja di warung tetangga dan bantu mereka kembali bangkit di tengah situasi pandemi ini

Baca Juga Yah : Alasan Mengapa Tak Boleh Buka Payung

Cerita Warung Tetangga Sering Mengisi Masa Kecil

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *