Uncategorized

Studi: 4 Makanan Ultra Proses Ini Dikaitkan dengan Kematian Dini

Studi: 4 Makanan Ultra Proses Ini Dikaitkan dengan Kematian Dini

vippelangilounge – Studi: 4 Makanan Ultra Proses Ini Di kaitkan dengan Kematian Dini Konsumsi yang lebih tinggi pada sebagian besar makanan ultra olahan di kaitkan dengan risiko kematian yang sedikit lebih tinggi, dengan produk siap makan (ready-to-eat) berbahan dasar daging, unggas, dan makanan laut; minuman manis; dessert berbahan dasar susu; dan makanan sarapan ultra olahan menunjukkan hubungan paling kuat.

Itu merupakan temuan penelitian di Amerika Serikat (AS) selama 30 tahun yang di terbitkan dalam jurnal The BMJ pada 8 Mei 2024.

Detail penelitian

Studi: 4 Makanan Ultra Proses Ini Dikaitkan dengan Kematian Dini

Makanan ultra olahan mencakup makanan panggang dan makanan ringan dalam kemasan, minuman bersoda, sereal manis, dan produk siap saji atau makanan yang tinggal dipanaskan.

Kualitas makanan secara keseluruhan juga di nilai menggunakan skor Alternative Healthy Eating Index-2010 (AHEI).

Selama masa tindak lanjut rata-rata 34 tahun, para peneliti mengidentifikasi 48.193 kematian, termasuk 13.557 kematian akibat kanker; 11.416 kematian akibat penyakit kardiovaskular; 3.926 kematian akibat penyakit pernapasan; dan 6.343 kematian akibat penyakit neurodegeneratif. Lanjutkan membaca artikel di bawah

Tidak ada hubungan yang di temukan dengan kematian akibat penyakit kardiovaskular, kanker, atau penyakit pernapasan.

Dan, hubungan tersebut menjadi tidak terlalu terlihat setelah kualitas makanan secara keseluruhan diperhitungkan. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas makanan memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap kesehatan jangka panjang dibandingkan dengan konsumsi makanan ultra olahan, kata para penulis.Studi: 4 Makanan Ultra Proses Ini Dikaitkan dengan Kematian Dini

Ini adalah studi observasional, jadi tidak ada kesimpulan tegas yang dapat ditarik tentang sebab dan akibat, dan penulis menunjukkan bahwa sistem klasifikasi makanan ultra olahan

tidak menangkap seluruh kompleksitas pengolahan makanan, sehingga berpotensi menyebabkan kesalahan klasifikasi.

Selain itu, pesertanya adalah profesional kesehatan dan sebagian besar berkulit putih, sehingga membatasi kemampuan generalisasi temuan ini.

Kesimpulan para peneliti, temuan ini memberikan dukungan untuk membatasi konsumsi jenis makanan ultra olahan tertentu untuk kesehatan jangka panjang. Penelitian di masa depan diperlukan untuk meningkatkan klasifikasi makanan ultra olahan dan mengonfirmasi temuan kami pada populasi lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *