Uncategorized

5 Penyebab Meninggal karena Kelelahan, Kenali Batasan dalam Bekerja

6 Penyebab Meninggal karena Kelelahan, Kenali Batasan dalam Bekerja

vippelangilounge 5 Penyebab Meninggal karena Kelelahan, Kenali Batasan dalam Bekerja Manusia ternyata bisa meninggal karena kelelahan. Salah satu buktinya adalah tragedi meninggalnya 895 petugas dan 5.175 petugas yang sakit pada Pemilu 2019, menurut data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pada Pemilu 2024, dikabarkan beberapa petugas KPPS meninggal dunia dan diduga karena faktor kelelahan. KPPU masih melakukan pendataan akan hal ini.

1. Meninggal karena kelelahan disebut dengan “karoshi”

Karoshi adalah istilah dari bahasa Jepang yang berarti fenomena kematian akibat kelelahan bekerja. Karoshi berasal dari kata “karo” yang berarti kerja paksa dan “shi” yang berarti kematian.

Dilansir BBC, pada tahun 2015, angka kematian karena lelah bekerja di Jepang meningkat cukup tinggi hingga 2.310 jiwa.

Pada tahun 2021, WHO/ILO memperkirakan bahwa jam kerja yang panjang menyebabkan kematian lebih dari 745.000 orang setiap tahunnya.

2. Bekerja terlalu keras menyebabkan stres

6 Penyebab Meninggal karena Kelelahan, Kenali Batasan dalam Bekerja

Kerjaan menumpuk ditambah dengan tuntutan menyelesaikan semuanya sebelum deadline. Belum lagi jika target pekerjaan belum terpenuhi.

Kondisi ini rasanya dialami oleh hampir semua pekerja. Badan lelah, pikiran pun lelah. Inilah yang menyebabkan orang yang bekerja terlalu lama dan keras bisa mengalami stres.

3. Stres bisa memicu serangan jantung

Saat stres, jantung akan bekerja lebih keras daripada biasanya. Tidak hanya itu, level stres juga berbanding lurus dengan tekanan darah. Itulah mengapa orang yang terlalu banyak bekerja dapat terkena serangan jantung, terutama untuk orang yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya.

Respons tubuh terhadap stres seharusnya melindungi tubuh. Namun, jika terjadi terus-menerus bisa merugikan.

Hormon kortisol di lepaskan sebagai respons terhadap stres. Penelitian menunjukkan, tingginya kadar kortisol akibat stres jangka panjang dapat meningkatkan kolesterol darah, trigliserida, gula darah, dan tekanan darah. Ini adalah faktor risiko umum penyakit jantung. Stres ini juga dapat menyebabkan perubahan yang mendorong penumpukan timbunan plak di arteri, di lansir University of Rochester Medical Center Rochester.

4. Kelelahan dan penyakit jantung memiliki hubungan tidak langsung

6 Penyebab Meninggal karena Kelelahan, Kenali Batasan dalam Bekerja

Saat kelelahan dan level stres meningkat, tubuh melepaskan hormon kortisol dan epinefrin. Keduanya bisa memicu kontraksi hingga serangan jantung.

Selain itu, di kutip dari Johns Hopkins Medicine, stres dapat meningkatkan peradangan di tubuh, yang pada gilirannya terkait dengan faktor-faktor yang dapat membahayakan jantung, seperti tekanan darah tinggi dan menurunkan kolesterol baik (HDL).

Stres kronis juga dapat memengaruhi jantung secara tidak langsung. Saat kamu terus-terusan merasa khawatir, kamu cenderung kurang tidur, tidak berolahraga, tidak makan makanan sehat, atau tidak menjaga berat badan. Semuanya itu dapat membahayakan kesehatan jantung.

5. Selain itu, kurangnya istirahat juga memperburuk kondisi tubuh

Kebanyakan orang akan lupa waktu jika sudah fokus pada pekerjaan mereka. Tak terasa mereka bekerja hingga larut malam, atau bahkan tidak mendapatkan tidur yang cukup. Kurang tidur juga bisa meningkatkan risiko terserang penyakit jantung.

SUMBER BERITA VIP DOMINO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *