5 Pelatih Top yang Tak Pernah Dipecat oleh Klub, Selalu Impresif

Menjadi pelatih sepak bola memang bukan pekerjaan mudah, apalagi ketika mereka harus membesut klub papan atas. Tuntutan menjadi juara di setiap musim pasti menjadi beban tersendiri yang mesti mereka pikul. Tak jarang, jika perfoma klub buruk dan gagal bersaing memperebutkan trofi, biasanya para pelatih yang terlebih dahulu menjadi kambing hitam.

Namun, lain halnya dengan kelima pelatih berikut ini yang nyatanya tak pernah sekalipun merasakan di pecat oleh klub selama berkarier sebagai juru taktik. Permainan impresif serta sederet trofi yang mampu mereka persembahkan menjadi jaminan kursi kepelatihan mereka yang selalu aman.

Berikut ini lima pelatih top yang tak pernah merasakan pemecatan oleh tim yang mereka tangani.

1. Didier Deschamps

Didier Deschamps menjadi orang ketiga setelah Mario Zagallo dan Franz Beckenbauer yang pernah menjuarai Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih. Mantan kapten Prancis pada Piala Dunia 1998 ini mengawali karier kepelatihannya dengan membesut AS Monaco pada tahun 2001 dan sukses membawa timnya mencapai babak final Liga Champions 2004.

Pada tahun 2005 ia meninggalkan Monaco dan bergabung bersama Juventus yang tengah berjuang di Serie B. Usai membawa Si Nyonya Tua promosi ke Serie A, Deschamps pun kembali ke Ligue 1 untuk membesut Marseille.

Bersama raksasa Prancis itu, Deschamps sukses memberikan 6 gelar dalam tiga musim, termasuk 1 gelar Ligue 1 pada musim 2009/2010. Berkat pencapaian itulah Deschamps lantas di tunjuk untuk menangani timnas Prancis menggantikan Laurent Blanc sejak tahun 2012.

2. Zinedine Zidane

Meski karier kepelatihannya masih terbilang singkat, Zinedine Zidane sukses menambah deretan trofi bergengsi ke kabinet lemari Real Madrid. Menggantikan Rafael Benitez pada 2016, legenda Prancis ini sukses mempersembahkan 11 trofi dalam dua periode yang berbeda.

Prestasi terbesarnya tentu saja ketika membawa Los Blancos menjadi kampiun Liga Champions tiga kali secara beruntun. Namun, di tengah kejayaanya itu, peraih Ballon d’Or tahun 1998 ini justru memutuskan mengundurkan diri sebagai juru taktik Real Madrid. Hingga kini, Zidane belum memutuskan kembali ke kursi kepelatihan. Menarik untuk ditunggu klub mana yang bakal jadi destinasi Zidane selanjutnya?.

3. Diego Simeone

Diego Simeone tak tergantikan sebagai juru taktik Atletico Madrid selama satu dekade terakhir. Memang, sejak Los Rojiblancos di tangani pelatih asal Argentina ini, mereka sukses merusak dominasi Real Madrid dan Barcelona lewat dua kali raihan gelar juara LaLiga. Simeone juga menjaid sosok yang membawa Atletico dua kali menembus babak final Liga Champions.

Sebenarnya, Simeone hampir mengalami pemecatan ketika masih menangani San Lorenzo. Kala itu, ia tak mampu mengangkat prestasi tim asal Argentina tersebut. Setelah menuai banyak kritikan, ia lebih memilih mengundurkan diri sebelum resmi di pecat.

4. Jurgen Klopp

Jurgen Klopp bisa dibilang merupakan salah satu pelatih paling jenius saat ini. Berkat taktik jitunya, Liverpool sukses mengakhiri paceklik 30 tahun juara Liga Inggris serta mempersembahkan trofi Liga Champions keenam mereka. Maka tak heran, posisinya sebagai pelatih seakan jauh dari rumor pemecatan.

Klopp sendiri memulai karier kepelatihannya bersama Mainz 05 di tahun 2001, di mana ia mampu membawa klub tersebut promosi ke Bundesliga. Berkat hasil baik itu, ia lantas di tunjuk sebagai pelatih Borussia Dortmund. Bersama Die Borussen, Klopp sukses melawan dominasi Bayern Munchen lewat torethan dua gelar Bundesliga.

5. Pep Guardiola

Kesuksesan sepertinya selalu berkawan baik dengan Pep Guardiola. Pernyataan tersebut tak berlebihan menilik Pep yang selalu mempersembahkan trofi bagi setiap tim yang ia tangani.

Di musim pertamanya melatih, bersama Barcelona ia sukses mempersembahkan treble winner sekaligus benar-benar mendominasi LaLiga. Ia kemudian hijrah ke Bayern Munchen dan kembali menuai banyak trofi di Jerman. Kini, ia sukses membuat Manchester City menjadi salah satu tim terbaik di Eropa.

Kelima pelatih tersebut mampu menampilan permainan terbaik yang selaras dengan sederet raihan trofi yang berhasil di persembahkan. Akankah kelima pelatih tersebut akhirnya merasakan getir pemecatan di perjalanan karier masing-masing di masa yang akan datang?