Pahlawan Sekaligus Pembunuh
BERITA UNIK

Pahlawan Sekaligus Pembunuh Gelar Anggota Militer

VIP PELANGI – Biasanya, jika seseorang mendapat gelar yang positif, berarti dia memang orang yang baik dan layak untuk menyandang gelar tersebut. Begitu juga sebaliknya. Sangat jarang terjadi ada seseorang yang memperoleh sebutan baik dan sebutan buruk sekaligus seperti pahlawan sekaligus pembunuh. Sehingga akan terkesan seperti sebuah paradoks yang mungkin terjadi.

Seseorang yang mendapat dua gelar yang saling berlawanan sekaligus itu adalah Paul Warfield Tibbets, yang dijuluki sebagai ‘Pahlawan’ sekaligus ‘Pembunuh’. Mengapa Paul bisa mendapat kedua gelar tersebut sekaligus? Berikut adalah sekilas kisah hidupnya.

Paul Warfield Tibbets lahir di Quincy, Illinois Amerika Serikat, pada tanggal 23 Februari 1915. Setamat SMA, ia masuk dinas militer Amerika Serikat. Selama berkiprah di dunia militer, tiada prestasi atau hal-hal istimewa dalam karirnya. POKER

Namun namanya mulai terkenal sejak terjadinya Perang Dunia II, di mana Amerika Serikat terlibat di dalamnya. Selama Perang Dunia II berlangsung, Paul dipercaya sebagai Pilot Pesawat Pengebom Amerika. Ia memegang kendali pesawat tempur United States Army Air Force (USAAF), dalam berbagai misi pengeboman pada target sasaran.

Dan pada puncak karirnya, Paul mendapat tugas untuk menjatuhkan bom atom di Hiroshima, Jepang pada 6 Agustus 1945. Dengan pesawat tempur B-29 Superfortress ‘Enola Gay’, Paul membawa bom atom untuk meluluh lantakkan kota Hiroshima.

Begitu dahsyatnya bom itu, sehingga dalam hitungan menit, tidak kurang dari 140 ribu warga Hiroshima langsung tewas terbakar. Setelah menyelesaikan misi tersebut, Paul langsung kembali ke pangkalan militer Ameika. Begitu pesawat mendarat, Paul dan kru-nya langsung dikalungi ‘Distinguished Service Cross’, yaitu sebuah medali penghargaan tertinggi bagi seorang pahlawan perang.

Pahlawan Sekaligus Pembunuh

Paul dan awak pesawat Enola Gay berfoto bersama usai melakukan misi pemboman. Mereka semua pahlawan sekaligus pembunuh – BANDARQ

Yah, mulai saat itu, nama Paul selalu dipuja-puja oleh masyarakat Amerika sebagai Pahlawan, yang telah membawa nama harum bagi kemenangan Amerika.

Namun di sisi lain, nama Paul mulai dikecam sebagai Pembunuh yang paling kejam. Semua aktivis HAM dari seluruh dunia dan para pegiat anti nuklir, menganggap Paul sebagai manusia yang tak berperikemanusiaan. Sebab dengan dengan aksinya menjatuhkan bom tersebut, ribuan warga sipil yang tak tahu apa-apa denga urusan perang ikut menjadi korban.

Ketika ditanya apakah ia menyesali tindakannya tersebut, dengan tegas Paul menenyatakan ‘tidak menyesal’, karena itu memang tugasnya sebagai tentara yang diamanatkan negaranya dalam peperangan. Bahkan menurutnya, andai ada perintah lagi untuk melakukan hal itu dalam peperangan, maka dengan senang hati ia akan melaksanakannya.

Akhirnya Paul sang Pahlawan dan Pembunuh itu wafat pada tanggal 1 November 2007 lalu, dalam usia 92 tahun. Sebuah usia yang relatif cukup panjang bagi seorang pensiunan tentara Amerika. Mungkin karena menyadari bahwa banyak masyarakat yang membencinya, maka sebelum wafat ia berpesan agar dimakamkan dnegan nisan tanpa nama. Atau jangan menuliskan namanya pada batu nisannya.

BACA JUGA : Panduan Bermain AduQ Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *