Kelewat Populer, Bubble Tea Rp 800 Ribu Per Gelas
BERITA UNIK

Kelewat Populer, Bubble Tea Rp 800 Ribu Per Gelas

VIP PELANGI Lounge– Kelewat Populer, Bubble Tea Rp 800 Ribu Per Gelas Siapa yang tak tahu minuman hits saat ini, Bubble Tea? Bubble tea sekarang ini sudah  menjadi minuman terhits beberapa tahun terakhir. Buktinya, minuman asal Taiwan yang terbuat dari teh susu dengan isian bubble hitam kenyal ini sudah menjamur di mana-mana. 

Tak hanya di negara asal, bubble tea ini juga sangat populer di Indonesia, Singapura, Malaysia dan China. Hampir setiap pusat perbelanjaan modern di berbagai kota terdapat sebuah gerai mungil yang menjual bubble tea aneka rasa.

Kelewat Populer, Bubble Tea Rp 800 Ribu Per Gelas

ita rasa milk tea yang manis dan creamy ditambah bola-bola kenyal bernama boba di dalamnya memang menjadi daya tarik. Tak heran jika banyak penjual bubble tea yang berlomba-lomba membuat kreasi rasa yang enak.

Tak ketinggalan pula para artis yang juga ikut menjadikan bubble tea sebagai bisnis. Seperti aktor China, Jay Chou yang membuka kedai bubble tea dan selalu ramai. Bahkan kedai bubble tea aktor 40 tahun ini bisa dibilang sangat populer di China.2 dari 4 halaman

Laris Manis hingga Banyak Calo

Kelewat Populer, Bubble Tea Rp 800 Ribu Per Gelas
Machi Machi (sumber: smartshanghai)

Ternyata calo tidak hanya berurusan dengan tiket konser atau transportasi. Saking larisnya, kedai bubble tea pemain ‘The Viral Factor’ ini sampai dipenuhi dengan calo. Kedai bubble tea bernama Machi Machi ini memang sudah populer di Jepang, seperti yang Liputan6.com lansir dari World of Buzz, Kamis (9/1/2020).

Kini mereka membuka kedai terbarunya di Shanghai, China. Saking populernya, banyak orang penasaran dengan sensasi rasa bubble tea dari kedai ini. Machi Machi semakin membuat heboh setelah gerainya dijadikan lokasi syuting video klip musisi Taiwan Jay Chou yang berjudul “Won’t Cry” belum lama ini.

Alhasil, ratusan orang yang antre bubble tea bukan hanya dari kalangan foodies melainkan dari para penggemar Jay Chou. Di tengah hebohnya antusiasme masyarakat, ternyata kesempatan ini dimanfaatkan oleh para calo untuk mengeruk keuntungan. Di tengah antrean ini ada banyak calo yang membeli minuman dengan maksud dijual kembali dengan harga tinggi.

Sejak dibuka pada 26 September, setiap hari memang terlihat antrean mengular di sekitar gerai. Kebanyakan orang rela antre demi bisa mencicipi cheese tea yang jadi menu andalan kafe ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *