BERITA UNIK

Kata Terakhir Yang Diucapkan 5 Terpidana Mati

Seram! 5 Fakta Mengenai Kasus Pembunuhan Berantai Ted Bundy

Kata Terakhir Yang Diucapkan 5 Terpidana Mati

VIP PELANGI – Eksekusi mati sendiri kerap terlihat begitu mengerikan saat di lakukan. Namun, di balik situasi mengerikan, juga menegangkan tersebut ada satu hal yang kerap teringat dalam eksekusi mati.

Hal yang di maksud adalah kata-kata terakhir yang terucap dari terpidana mati, tepat sebelum nyawanya di renggut oleh algojo. Beberapa di antaranya malah di anggap sebagai kata-kata terakhir paling populer sebelum eksekusi mati di lakukan.

Berikut ini 5 di antaranya seperti di lansir dari kompas.com:

BACA JUGA : 5 Film Hollywood yang Produksinya Penuh Masalah

1. George Appel

John Appel - Wikipedia
Kata Terakhir Yang Diucapkan 5 Terpidana Mati

pada 1928, terdakwa pembunuhan bernama George Appel di putus pengadilan menjalani eksekusi mati di kursi listrik.

Eksekusi itu di lakukan di New York, Amerika Serikat. Dia di vonis hukuman mati karena telah membunuh polisi kota New York.

Sebelum di eksekusi, dia memberikan pesan terakhirnya kepada petugas :

“Nah, tuan-tuan, Kamu akan melihat Appel yang di panggang” Setelah itu dia juga mengucapkan pesan terakhir lain.

“Semua wanita suka Appel yang di panggang. Sialan, tidak ada pemadaman listrik,” ucapnya.

2. Ted Bundy

Kisah Ted Bundy, Psikopat Sadis Pengoleksi Potongan Kepala Wanita Cantik -  kumparan.com
Kata Terakhir Yang Diucapkan 5 Terpidana Mati

Pada malam sebelum Ted Bundy di eksekusi, ia menghabiskan waktunya menangis dan berdoa.

Pada pukul 07.00 pagi, 24 Januari 1989, Bundy di ikat ke kursi listrik di penjara Negara Bagian Starke di Florida.

Sebelum Eksekusi, Ted berbicara dengan pengacaranya, Jim Coleman.

Dia juga berbincang dengan Fred Lawrence, seorang pendeta yang menghabiskan malam itu dalam doa bersama Bundy.

Kemudian, Inspektur Tom Barton bertanya pada Bundy apakah dia punya kata-kata terakhir. Pembunuh berantai ini kemudian menjawabnya.

“Jim dan Fred, aku ingin kamu memberikan cintaku kepada keluarga dan teman-temanku.”

Sebelumnya, pria bernama lengkap Theodore Robert Bundy ini membunuh 30 perempuan. Berdasarkan pengakuannya, ia telah membunuh selama 1974 hingga 1979 di Washingson, Utah, Colorado, dan Florida. Namun, total korbannya di perkirakan di atas 100 orang, yang di duga semuanya perempuan.

3. John Wayne Gacy

John Wayne Gacy - Wikipedia
Kata Terakhir Yang Diucapkan 5 Terpidana Mati

Terdakwa pemerkosa berantai dan pembunuhan John Wayne Gacy di eksekusi di Stateville Penitentiaru di Illinois, AS dengan suntukan mematikan tepat tengah malam pada 10 Mei 1994.

Ketika di tanya apakah dia memiliki kata-kata terakhir, Gacy mengucapkan: “Cium pantatku.”

John di hukum karena pemerkosaan dan pembunuhan 33 orang antara 1972 hingga tahun penangkapannya pada 1978.

Dia di kenal sebagai badut pembunuh, karena setiap melakukan aksinya dia menggunakan setelan badut dan penuh riasan di wajahnya.

4. Gary Gilmore

Gary Gilmore, Serial Killer: An anthology of True Crime: Thompson, Sarah:  9781686204197: Amazon.com: Books

Pada 17 Januari 1977, terpidana bernama Gary Gilmore menjalani hukuman mati. Sebelum hukuman itu terealisasi, dia berkata kepada regu penembak:

“Ayo Lakukan!”

Kemudian, setelah tudung hitam di tempatkan di atas kepalanya, dia mengatakan.

“Tuhan bersamamu.”

Gary di hukum karena telah membunuh seorang manajer motel di Prove, Utah. Dia juga di dakwa dengan pembunuhan seorang pegawai pompa bensin sehari sebelum pembunuhan motel.

Gilmore merupakan orang pertama yang di eksekusi secara legal di Amerika Serikat sejak 1967.

Dia menyumbangkan organnya dan tak lama setelah dia di eksekusi, dua orang meneruma kornea matanya.

5. Jimmy Glass

Incredible Last Words Spoken By Death Row Inmates (You Won't Believe the  Last One) — The Journal Pulp

Pada 12 Juni 1987, seorang terdakwa pembunuhan bernama Jimmy Glass menjalani hukuman mati dengan di setrum listrik.

Dia mendapatkan hukuman itu karena melakukan perampokan dan pembunuha sepasang warga Louisiana saat malam Natal.

Sebelum algojo mengeksekusinya, dia sempat mengatakan:
“Aku lebih suka memancing.”

Jimmy di kenal bukan saja karena pembunuhan itu, tetapi karena membuat petisi ke Mahkamah Agung pada 1985 yang mengkritik hukuman mati dengan cara setrum.

Dia mengatakan bahwa eksekusi dengan listrik melanggar Amandemen Kedelapan dan Keempat Belas terhadap Konstitusi AS, dan bentuk hukuman kejam. Namun Mahkamah Agung menolak petisi itu.

kunjungi kami di : vippelangi-site

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *