vippelangilounge – 5 Fakta Demam Lassa, Infeksi Virus yang Di tularkan Tikus Demam Lassa atau Lassa fever adalah penyakit zoonosis, yang berarti bahwa manusia terinfeksi dari kontak dengan hewan yang terinfeksi. Ini merupakan penyakit virus akut yang di bawa oleh tikus. Virus ini merupakan virus hemoragik yang dapat menyebabkan pendarahan.
Demam Lassa merupakan penyakit endemik yang pertama kali di temukan di Lassa, Nigeria, Afrika Barat, pada tahun 1969. Kini, kasusnya banyak di temukan di Sierra Leone, Liberia, Guinea, dan Nigeria. Beberapa negara tetangga juga di ketahui berisiko karena tikus Mastomys tersebar di seluruh wilayah.
1. Tanda dan gejala
Gejala demam Lassa sangat bervariasi dan sering kali sulit dibedakan dengan kondisi demam berdarah virus lainnya.
Kemunculan gejala biasanya bertahap, bisa terjadi dalam 6–21 hari setelah infeksi terjadi. Pada 80 persen kasus, tidak ada gejala atau ringan, rasa tidak enak badan secara umum (malaise), sakit kepala, dan demam ringan. Namun, pada sekitar 20 persen kasus, ini bisa menjadi penyakit yang serius.
2. Penyebab dan penularan
Demam Lassa terjadi akibat infeksi virus Lassa yang dibawa oleh hewan pengerat yang dikenal sebagai “tikus multimammate”, Mastomys natalensis. Tikus ini umum dijumpai di Afrika Barat dan diketahui sebagai vektor atau inang virus Lassa.
Setelah terinfeksi virus, tikus Mastomys dapat mengeluarkan virus tersebut melalui kotoran dan urinenya, kemungkinan besar seumur hidupnya. Akibatnya, virus bisa menyebar dengan mudah, terutama karena tikus berkembang biak dengan cepat dan bisa menghuni rumah manusia.
3. Diagnosis
Pada awalnya, demam Lassa mungkin didiagnosis berdasarkan pemeriksaan gejala, riwayat kesehatan, atau mendeteksi kontak pasien. Akan tetapi, sering kali gejala penyakit ini tidak spesifik dan menyulitkan diagnosis.
Namun, demam Lassa harus dicurigai pada pasien dengan demam 38 derajat Celsius atau lebih tinggi dan tidak memberikan respons yang baik terhadap obat antimalaria dan antibiotik.
4. Pengobatan
Saat ini, tidak ada vaksin untuk mengobati demam Lassa. Akan tetapi, beberapa vaksin potensial sedang di kembangkan.
obat antivirus ribavirin di ketahui dapat membantu memerangi virus Lassa. Pemberian secara intravena di ketahui dua kali lebih efektif daripada oral. Pemberian obat pada awal masa penyakit (6 hari sejak awal penyakit) juga di ketahui dapat mengurangi kematian hingga 90 persen.
5. Pencegahan
Ada beberapa cara untuk mencegah penularan atau infeksi virus Lassa:
- Menghindari kontak dengan hewan pengerat Mastomys untuk menghindari penularan utama virus dari inangnya ke manusia, terutama di wilayah geografis di mana wabah terjadi.
- Menyimpan makanan dalam wadah tahan hewan pengerat.
- Menjaga kebersihan rumah untuk mencegah hewan pengerat masuk ke rumah.
- Mencuci tangan secara teratur.
- Menjauhkan sampah dari rumah.
- Tidak menggunakan hewan pengerat ini sebagai bahan makanan.
- Memelihara kucing.
- Menggunakan APD sesuai standar dan mengambil tindakan pencegahan saat kontak atau merawat pasien terinfeksi.