BERITA KESEHATAN

Daun Kumis Kucing, Jadi Obat Herbal Alami

VIP PELANGI Lounge– Daun Kumis Kucing, Jadi Obat Herbal Alami ,Manfaat daun kumis kucing sudah digunakan dalam ramuan tradisional Asia Tenggara sejak dulu kala. Tanaman kumis kucing merupakan tanaman khas yang tumbuh di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia dan Malaysia. 

ini dapat dikenali dari bunga putih atau ungu dengan benang sari panjang dan menonjol yang menyerupai kumis kucing. Manfaat daun kumis kucing biasa didapat dengan menjadikannya minuman herbal seperti teh. Ada juga ditemui suplemen dari ekstrak daun kumis kucing.

Manfaat Daun Kumis Kucing, Jadi Obat Herbal Alami

Manfaat daun kumis kucing diambil dari ujung daun dan batang tanaman. Salah satu manfaat daun kumis kucing yang cukup populer adalah efek diuretiknya yang membantu membuang kelebihan garam dan air dari dalam tubuh melalui urin. Meski dalam skala kecil, manfaat daun kumis kucing mulai diteliti kebenarannya.

PokerOnline Penyeduhan daun kumis kucing mirip dengan penyeduhan teh lainnya. Daun kumis kucing yang telah dikeringkan irendam dalam air mendidih panas selama sekitar tiga menit, dan madu atau susu kemudian ditambahkan. Area budidaya dan metode pasca panen dapat secara signifikan mempengaruhi kualitas manfaat daun kumis kucing.

Kandungan dalam daun kumis kucing

kumis kucing
kumis kucing (sumber: Pixabay)

Kumis kucing atau Orthosiphon aristatus menurut penelitian selama dekade terakhir telah mengungkap profil nutrisi dari daun kumis kucing. Sejumlah besar penelitian mengungkapkan adanya kandungan terpene, flavonoid, turunan asam caffeic dan minyak atsiri.

enelitian hingga saat ini juga mengungkapkan sifat bioaktif yang beragam, seperti antiinflamasi, antioksidan, antihipertensi, antimikroba, anti-angiogenik, analgesik, hepatoprotektif, dan sifat hipoglikemik di dalam daun kumis kucing.

Daun kumis kucing sering dikonsumsi dengan metode oral, baik melalui teh atau suplemen. Daun kumis kucing dinilai mampu mengobati berbagai kondisi saluran kemih, kandung kemih, dan ginjal. Tetapi penelitian masih terbatas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *